Indonesia Hadapi Berbagai Bencana di Awal Tahun

Hai Kawula Muda, turut berduka sedalam-dalamnya untuk para korban bencana di berbagai wilayah Indonesia.

Beberapa wilayah di Indonesia yang tengah dilanda bencana. (INSTAGRAM/JOKOWI)
Sat, 16 Jan 2021

Masih berjuang mengatasi Covid-19 yang kian menjadi, Indonesia harus menghadapi berbagai cobaan besar lainnya yang datang bertubi-tubi.

Sabtu (9/1/2021), pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Dari serpihan-serpihan yang ditemukan, hampir dipastikan ke-62 penumpangnya meninggal dunia.

Di waktu yang sama, bencana longsor juga terjadi di Desa Cihanjuang, Sumedang, Jawa Barat. Hingga saat ini, masih terus dilakukan pencarian dan evakuasi korban. Dilaporkan, 24 korban telah ditemukan dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan masih terus terjadinya longsor susulan.

Tak hanya bencana-bencana tadi, saat ini pemerintah terkait juga tengah berjibaku menangani bencana banjir di Kalimantan dan gempa di Majene, Sulawesi Barat

Banjir di Kalimantan Selatan

Banjir akibat hujan yang mengguyur wilayah Provinsi Kalimantan Selatan sejak beberapa hari terakhir membuat sejumlah wilayah terendam banjir dengan ketinggian mencapai 3 meter.

Hujan dengan intensitas tinggi turun pada Minggu (13/1/2021) dan mengakibatkan air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap. Banjir setidaknya merendam 6.346 rumah warga.

Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut melaporkan air masih tinggi hingga 2 meter.

Akibat banjir, akses jalan dari Palaihari ke Banjarmasin di Provinsi Kalimantan Selatan terputus.

Sementara itu, berdasarkan pemantauan BMKG provinsi Kalimantan Selatan masih berpotensi turun hujan sedang hingga lebat dalam sepekan ke depan.

Hal tersebut tentu akan memperlama proses surut dari banjir yang terjadi. Terlebih, Januari dan Februari 2021 diprediksi menjadi puncak musim penghujan. Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

Berdasarkan laporan Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB), setidaknya 21.990 warga terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, ini.

Gempa Majene, Sulawesi Barat

Reruntuhan bangunan karena gempa Mamuju, Kalimantan Selatan. (INSTAGRAM/BASARNAS)

  

Kamis (14/1/2021) pukul 13.35 WIB, Majene diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan magnitude M 5,9. Dilaporkan, episenter gempa tersebut terjadi di koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT, atau di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 kilometer.

Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa pertama tersebut adalah gempa pendahuluan atau forsehcok.

Gempa kedua kemudian terjadi pada Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.28 WIB dengan kekuatan lebih besar, yakni M 6,2.

Gempa yang dianggap sebagai gempa utama (mainshock) ini memiliki episenter yang tidak begitu jauh jauh dari gempa pertama yakni di 2,98 LS dan 118,94 BT, berlokasi di darat pada 6 kilometer arah Timur Laut Majene dengan kedalaman 10 kilometer.

Gempa yang merupakan gempa kerak dangkal atau shallo crustal earthquatke ini terjadi akibat sesar aktif. Menurut BMKG, jika terjadi gempa susulan lagi maka itu bisa saja akan memicu tsunami. Karenanya, masyarakat diimbau untuk segera mencari tempat aman jika terjadi gempa susulan.

Hingga kini, masih dilaporkan terjadi gempa-gempa susulan. Setidaknya 42 orang meninggal dunia akibat bencana ini.

Atas bencana-bencana yang terjadi dan korban yang berjatuhan, Presiden Jokowi menyampaikan rasa berdukanya dan langsung memerintahkan para pejabat terkait untuk segera melakukan tindakan yang diperlukan.

Direncanakan, hari ini rumah sakit terapung KRI merapat di wilayah bencana gempa, Majene, Sulawesi Barat.

Berita Lainnya