Kian Mengkhawatirkan, FDA Dorong Vaksin Khusus untuk BA.4 dan BA.5 Omicron

Hai Kawula Muda, Omicron makin mengkhawatirkan.

Badan Pengawas Obat Amerikaa, FDA. (ANTARA)
Mon, 04 Jul 2022


Kasus Covid-19 kembali menanjak di beberapa negara. Subvarian BA.4 dan BA.5 Omicron menjadi subvarian dominan yang penyebarannya semakin pesat dan mengkhawatirkan.

Kondisi ini membuat Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mendorong para produsen vaksin Covid-19 untuk mendesain vaksin booster khusus Omicron BA.4 dan BA.5.

Jika pengembangan diizinkan, nantinya vaksin tersebut akan menjadi perubahan pertama terbesar dalam dunia vaksin Covid-19. Sebab, sebelumnya FDA hanya merekomendasikan desain yang telah teruji dan sudah diproduksi oleh banyak perusahaan vaksin.

Menurut pejabat tinggi FDA, tidak diperlukan studi baru mengenai vaksin khusus BA.4 dan BA.5. Pengembangan ini hanya untuk pembaruan vaksin layaknya vaksin flu yang telah dilakukan bertahun-tahun.

Ilustrasi ilmuwan di laboratorium. (FREEPIK)

 

Lebih lanjut FDA juga mengatakan, perusahaan tidak perlu mengubah vaksin untuk seri vaksinasi primer. Hal itu karena perkiraan di tahun mendatang akan menjadi masa transisi, ketika vaksin booster yang dimodifikasi dapat diperkenalkan.

"Dalam arti, kita mengejar sang virus, sama seperti yang kita lakukan pada influenza," kata dr William Schaffner, ahli penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, seperti dikutip dari Reuters (1/7/2022).

Schaffner juga menambahkan, vaksin yang didesain ulang untuk menangkal subvarian Omicron akan memberikan perlindungan lebih baik daripada yang sudah ada saat ini.

Pihak FDA mengatakan, vaksin booster yang didesain baru akan menjadi vaksin bivalen. Artinya, vaksin akan menargetkan baik virus Covid-19 asli dan subvarian Omicron.

Para ilmuwan juga menyarankan sekaligus mengingatkan, memperkenalkan booster yang didesain ulang dapat memacu rentang respons imun yang lebih luas.

Nantinya, mungkin juga melindungi terhadap varian di masa depan, di mana bisa saja varian bar uterus bermunculan.

"Memprediksi masa depan dengan Covid-19 khususnya berbahaya, karena Covid mengelabui kita dalam beberapa kesempatan," kata Schaffner.

Berita Lainnya