Klaster Keluarga Ikut Berkontribusi Tinggi Atas Penyebaran Covid-19. Ayo, Lebih Peduli!

Hai Kawula Muda, kalau tetap abai dengan protokol kesehatan untuk diri sendiri, sampai kapan pandemi ini akan berhenti?

Ilustrasi keluarga sedang nonton tv bersama. (FREEPIK)
Wed, 09 Sep 2020

Berdasarkan Worldometers, Selasa (8/9/2020), jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di dunia telah mencapai lebih dari 27,5 juta. Sementara itu, berdasarkan data dari covid19.go.id, di Indonesia telah mencapai 200.035.

Mengutip dari Kompas.com, menurut epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, salah satu klaster yang ikut menyebarkan Covid-19 dengan cepat adalah klaster keluarga.

Hal itu sudah tampak sejak awal pandemi global terjadi. Bahkan kontribusi klaster keluarga dari berbagai negara sangat tinggi, rata-rata lebih dari 50 persen.

Sebagai contoh, di China dan Amerika Serikat, klaster keluarga menyumbang 50 sampai 80 persen atas penyebaran infeksi virus corona.

Dicky memprediksi, hal ini juga terjadi di Indonesia. Apalagi, masih ada kelemahan yang cukup mengkhawatirkan, yakni belum dilakukan tes secara masif dan agresif yang seharusnya segera dilakukan.

Ilustrasi keluarga. (FREEPIK)

  

Faktor kedekatan membuat abai

Kasus infeksi virus corona di lingkup keluarga terjadi karena adanya kontak sosial yang erat. Faktor kedekatan cenderung membuat anggota keluarga sangat mengabaikan protokol kesehatan.

Padahal itulah yang menyebabkan menjadi sangat cepat dan mudah menular.

Karenanya, setiap orang harus sangat bertanggung jawab untuk menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus.

Langkah pencegahan termudah adalah dimulai dari diri sendiri, di antaranya menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan selalu menjaga jarak (3M).

Penularan lewat aerosol di klaster apartemen

Apartemen di kota besar. (FREEPIK)

  

Tak kalah berkontribusi tinggi terhadap penyebaran virus corona adalah klaster apartemen. Itu sudah terbukti di Guangzhou, China.

Sebuah studi epidemiologi menunjukkan terjadinya penularan vertikal virus corona secara aerosol (udara) melalui jalur pipa limbah toilet, sehingga apartemen di lantai atas akan menularkan ke dua hingga tiga lantai ke bawah.

Tentu hal ini harus lebih diwaspadai, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kota besar seperti Jakarta.

Penularan virus corona secara aerosol juga telah diakui Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Klaster apartemen adalah salah satu bukti bahwa penularan melalui aerosol lewat saluran pembuangan toilet dapat terjadi.

Berita Lainnya