Menteri Israel Minta Bulan Ramadan ‘Dihapus’, Ini Alasannya!

Buset maen hapus-hapus aja

Ilustrasi Menteri Israel minta bulan Ramadan Dihapus (Detik.com)
Tue, 05 Mar 2024


Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, menyerukan agar bulan suci Ramadan dihapuskan, Kawula Muda.

Eliyahu juga meminta agar ketakutan terhadap bulan suci umat Islam tersebut dihapuskan.

Menteri Israel yang ekstremis itu menyampaikan pernyataan ini kepada Radio Angkatan Darat. Politisi sayap kanan tersebut adalah menteri dari partai Otzma Yehudit yang dipimpin oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir.

"Apa yang disebut bulan Ramadan harus dihapus dan ketakutan kami atas bulan ini juga harus dihapus," kata Eliyahu kepada Army Radio, seperti dikutip Anadolu Agency, Jumat (1/3/2024).

Pernyataan Eliyahu menyusul kabar kebocoran keamanan Israel yang mengindikasikan kekhawatiran akan terjadinya peningkatan situasi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki selama bulan Ramadan.

Ilustrasi Menteri Israel minta bulan Ramadan Dihapus (Detik.com)

Pernyataan kontroversi Eliyahu ini rupanya bukan kali pertama, Kawula Muda.

Sebelumnya, Eliyahu pernah mengatakan ingin menjatuhkan bom nuklir ke Jalur Gaza sebagai "salah satu opsi" di tengah ketegangan di sana.

Di sisi lain, Council on Muslim-American Relations (CAIR) mengecam pernyataan yang dikeluarkan oleh politisi tersebut.

Wakil Direktur Eksekutif CAIR Edward Ahmad Mitchel juga terus mendesak agar Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengecam Eliyahu.

"Sekali lagi, seorang pejabat pemerintah Israel secara terbuka menyuarakan pernyataan genosidal yang luput dikutuk oleh pemerintahan Biden," kata Mitchell.

"Pemerintah Israel terus berteriak kepada semua orang yang mau mendengarkan bahwa mereka meluncurkan perang terhadap seluruh penduduk Palestina, termasuk simbol-simbol kebudayaan mereka, dari gereja, masjid, hingga Ramadan sendiri," lanjutnya.

Media Israel mengatakan, pemerintah AS menekan Tel Aviv untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas terkait pertukaran sandera dan gencatan senjata di Gaza sebelum bulan Ramadan, yang akan dimulai sekitar sepuluh hari lagi, dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (5/3/2024).

Kendati demikian, pada akhi bulan Februari lalu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan, masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa Tel Aviv telah mencapai kesepakatan mengenai pertukaran tawanan dengan Hamas.

Setidaknya ada sekitar 30.035 warga Palestina telah terbunuh dan 70.457 lainnya terluka di tengah-tengah penghancuran massal dan kekurangan kebutuhan pangan.

Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan di Jalur Gaza, membuat penduduknya, terutama penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.

Prambors News sekarang bisa didengerin di Spotify, Kawula Muda. Lo bisa search Prambors News di Spotify buat bisa dengerin berita dengan konsep yang beda.

Berita Lainnya