Perhatian! Mulai Minggu Depan WNI Dilarang Masuk Negara Malaysia

Hai Kawula Muda, tak mau impor kasus Covid-19, Malaysia larang warga India, Filipina, dan Indonesia masuk ke negara mereka.

Twin Tower, Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia. (INSTAGRAM/TOURISM MALAYSIA)
Wed, 02 Sep 2020

Mulai Senin (7/9/2020), Malaysia resmi melarang Warga Negara Indonesia (WNI) masuk ke negara mereka. Larangan ini berlaku seterusnya hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Tak hanya WNI, untuk mencegah kasus impor Covid-19, blokir atau larangan masuk juga berlaku untuk warga India dan Filipina. Mengingat kasus yang melonjak di tiga negara tadi.

Mengutip dari Malay Mail, pembatasan ini akan berlaku bagi penduduk tetap, pemegang izin masuk “Malaysia My Second Home”, ekspatriat, pemegang visa pasangan, dan pelajar.

Saat ini banyak di antara orag-orang dengan kategori tadi masih diizinkan masuk Malaysia, meski ada pembatasan ketat dalam aturan perjalanan.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (1/9/2020), kebijakan ini diumumkan Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

Sebelumnya pada Maret 2020, Malaysia juga melarang turis asing masuk ke negara mereka. Perdana Menteri Muhyiddin Yassin memperpanjang aturan pembatasan sosial hingga akhir tahun karena penyebaran Covid-19 yang masih marak di seluruh dunia.

Di Asia, India merupakan negara dengan kasus Covid-19 terbanyak. India juga berada di peringkat tiga dunia, setelah Amerika Serikat dan Brasil.

India mencatat 3,7 juta kasus dengan angka kematian mencapai 66.460 dan 2,8 juta pasien dinyatakan sembuh.

Sementara itu di ASEAN, Filipina dan Indonesia menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak.

Filipina dikonfirmasi terdapat 224.264 kasus, dengan angka kematian 3.597 jiwa dan 158.012 pasien dinyatakan sembuh.

Di Indonesia tercatat 177.571 kasus, dengan angka kematian 7.505 dan 128.057 pasien dinyatakan sembuh.

Catatan tersebutlah yang mendasari larangan Malaysia ini. Selain itu, pemerintah Malayia juga akan memantau situasi di negara lain dan tidak menutup kemungkinan larangan yang sama diberlakukan ke negara-negara lain yang mengalami lonjakan kasus.

Apalagi mengingat kemungkinan peningkatan kasus bisa terjadi pada musim dingin.

Tantangan berikutnya adalah bagaimana mempersiapkan kepulangan warga negara Malaysia dari negara-negara dengan lonjakan kasus Covid-19.

Berita Lainnya