Petenis Naomi Osaka dan Pesan Penuh Makna Lewat Masker yang Dipakai pada US Open

Kawula Muda, semangat untuk memerangi ketidakadilan ditunjukkan oleh petenis Jepang, Naomi Osaka.

Petenis Jepang, Naomi Osaka. (INSTAGRAM/NAOMI OSAKA)
Thu, 10 Sep 2020

Ada banyak cara untuk menyuarakan pendapat. Selama itu positif, kenapa tidak? Inilah yang dilakukan oleh petenis muda asal Jepang, Naomi Osaka (22).

Selama mengikuti turnamen Grand Slam, US Open 2020 (31 Agustus-13 September), Naomi selalu muncul dengan mengenakan masker bertuliskan para korban ketidakadilan rasial yang terjadi di Amerika Serikat.

Saat tampil pada babak pertama menghadapi sesama petenis Jepang, Misaki Doi, pada 31 Agustus 2020, Naomi mengenakan masker hitam bertuliksan BREONA TAYLOR.

Breona Taylor terkena delapan tembakan ketika tiga petugas polisi masuk ke apartemennya. Breona merupakan teknisi medis dan berusia 26 tahun saat tertembak mati pada 13 Mei 2020.



Pada babak kedua yang berlangsung 2 September 2020, Naomi bertemu petenis Italia, Camila Giorgi. Kali ini, Naomi memasuki lapangan dengan nama ELIJAH MCCLAIN tertulis di masker hitamnya.

Elijah McClain merupakan terapis dari Aurora, Colorado. Dia meninggal pada 30 Agustus 2020, ketika berusia 23 tahun, setelah menerima perlakuan kejam dari oknum polisi.



Naomi menjalani laga babak ketiga pada 4 September 2020 dengan mengenakan masker bertuliskan AHMAUD ARBERY. Naomi berhasil mengalahkan Marta Kostyuk dari Ukraina.

Ahmaud Arbery meninggal pada 23 Februari 2020. Dia merupakan korban pengejaran dan penembakan yang dilakukan tiga warga berkulit putih, Travis McMichael, Gregory McMichael, dan William "Roddie" Bryan



Laga babak keempat pada 6 September 2020 mempertemukan petenis berdarah Jepang dan Haiti ini dengan Annet Kontaveit dari Estonia. Naomi menang 6-3, 6-4 dan melangkah ke babak perempat final.

Naomi masih mengenakan masker berwarna hitam, dan kali ini bertuliskan TRAYVON MARTIN. Dia adalah warga Florida yang meninggal pada 26 Februari 2012, saat berusia 17 tahun. Trayvon ditembak oleh George Zimmerman di dada.



Pada babak perempat final, Naomi berhasil mengalahkan wakil tuan rumah, Shelby Rogers, dengan 6-3, 6-4. Untuk penampilan kelimanya di US Open 2020 ini, Naomi menambahkan tulisan GEORGE FLOYD di maskernya.

George Floyd meninggal pada 25 Mei 2020. Pria 46 tahun ini meninggal setelah dianiaya oleh polisi kulit putih bernama Derek Chauvin. Setelah kematian Floyid, protes terhadap tindakan semena-mena aparat terhadap warga kulit hitam merebak di Amerika Serikat, bahkan dunia.



"Saya merasa mereka (keluarga korban) sangat kuat. Saya tidak yakin dengan apa yang akan saya lakukan jika berada di posisi mereka, tetapi saya merasa seperti sebagai alat untuk menyebarkan kesadaran," kata juara US Open 2018 dan Australian Open 2019 tersebut kepada ESPN.

"Saya tidak akan bisa menghilangkan rasa sakit mereka, tetapi semoga saya bisa membantu apa pun yang mereka butuhkan," ujar petenis kelahiran 16 Oktober 1997 itu.

Dua pekan lalu, Naomi Osaka mundur dari laga semifinal di Western & Southern Open, sebagai protes atas tindakan penembakan oknum polisi kepada Jacob Blake.



"Sebagai perempuan berkulit hitam, saya merasa ada urusan yang jauh lebih penting yang butuh perhatian, daripada melihat saya bermain tenis," kata Naomi yang disampaikan dalam tulisan di media sosialnya.

Turnamen dihentikan sementara. Saat kembali bertanding, Naomi menjalani laga semifinal melawan Elise Mertens dengan membawa pesan penting. Dia masuk ke lapangan dengan mengenakan kaus Black Lives Matter.

Berita Lainnya