Pilihan Unik pada Pilkada Serentak 2020

Memang ya, kreativitas warga +62 nggak ada habisnya.

Surat suara rusak akibat ditempel foto Suga BTS. (Berbagai Sumber)
Fri, 11 Dec 2020

Pilkada 2020 menjadi momen yang unik. Pertama, pelaksanaannya terjadi di tengah wabah Covid-19 sehingga mengharuskan calon berkampanye dengan cara baru. Kedua, pemilih banyak yang golput dengan cara tidak biasa.

Fenomena ini ramai setelah pada 10 Desember 2020 beberapa akun di Twitter mengunggah hasil bukti penghitungan suara dari berbagai tempat pemungutan suara (TPS).

Sebuah surat suara tidak dinilai sah bila terdapat lebih dari satu coblosan atau ornamen tambahan, seperti dicoret atau ditulis.

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) hanya bisa menggelengkan kepala saat melihat tingkah laku pemilih yang merusak surat suaranya.

Seorang pemilih di Kediri dengan sengaja menempelkan foto Suga BTS pada surat suaranya. Sulit dan keren ya bila membayangkan personel BTS menjadi kepala daerah.

Ada pula yang menempelkan fotonya sendiri pada bagian kotak kosong, seakan berharap menjadi kepala daerah.

Selain menempelkan foto pada surat suara, banyak pemilih yang ingin menyampaikan aspirasinya melalui surat suara. Salah satu pemilih di Sukoharjo menuliskan pesan seperti lirik lagu Banda Neira pada surat suaranya, “Yang patah tumbuh, yang hilang nurani.”

"Yang patah tumbuh, yang hilang nurani." (Twitter.com/soloberlawan_)

 

Tidak hanya itu, banyak dari foto bukti surat suara yang dituliskan pesan koruptor. Bahkan, ada juga yang menggambar emoji senyum besar-besar.

Pilkada serentak tahun ini memang memberikan kesan unik bagi 270 daerah di Indonesia.

Tahun ini, banyak pasangan calon yang melawan kotak kosong. Hanya terdapat satu kandidat dari 25 kota/kabupaten yang mengikuti Pilkada ini.

Di tengah keadaan yang sedang tidak stabil, pemilih melakukan cara merusak surat suaranya agar tidak disalahgunakan. Golput atau tidak memilih sama sekali dapat berisiko kepada surat suara yang masih menganggur. 

Oleh karena itu, pemilih yang melakukan perusakan atau vandalisme terhadap surat suaranya dinilai menyelamatkan suaranya dipermainkan pihak yang salah.

Perusakan surat suara ini menjadi cara unik untuk dilihat. Kreativitas masyarakat +62 memang tidak ada habisnya.

  • EDITORIAL TEAM:

Berita Lainnya