Terpisah 20 Tahun karena Kerusuhan Ambon, Kembar Trena Treni Kembali Berjumpa Berkat TikTok

Kawula Muda, berkat TikTok, saudara kembar Trena Mustika dan Treni Fitri Yana yang telah terpisah 20 tahun akhirnya bertemu.

Ilustrasi aplikasi TikTok di Smartphone. (UNSPLASH)
Fri, 23 Oct 2020

Trena dan Treni merupakan saudari kembar yang terpisah 20 tahun karena kerusuhan di Ambon pada 1990-an. Treni dibawa tetangga untuk diasuh, sementara Trena dan keluarganya pulang ke Tasikmalaya, Jawa Barat.

Trena tak sengaja menemukan Treni lewat aplikasi TikTok pada Senin (12/10/2020). 

Kejadian ini bermula saat tetangga di daerah rumah Trena bertanya mengapa dia bisa bermain TikTok sambil menggendong anak. Trena yang bingung pun langsung memperhatikan video tersebut serta bertanya melalui direct message ke account TikTok Treni.

Trena mengaku hanya butuh waktu satu jam untuk meyakinkan hati kalau Treni adik kembarnya, karena ia memang sudah lama diberitahu ayahnya memiliki adik kembar.

"Saya hanya beberapa jam saja pas melihat Tiktok. Ah saya yakin dia adik kembar yang kata bapak hilang," ujar Trena.

Lain halnya dengan Treni, ia membutuhkan waktu satu hari untuk meyakinkan hatinya.

"Saya butuh sehari. Setelah suami juga meyakinkan lihat foto. Ini wajahnya kamu banget, kata suami. Saya searching di facebook akhirnya saya yakin," kata Treni.

Trena (kanan) dan adik kembarnya, Treni (kiri). (TRIBUN JABAR)

 

"Awalnya saya tidak begitu respons. Karena saya juga berdagang online. Tapi yang ditanyakan bukan dagangan, melainkan ke pribadi saya," tutur Treni, Senin (19/10/2020).

Lama kelamaan, Treni penasaran. Karena beberapa orang yang belakangan diketahui kakak-kakak kandungnya, mengirimkan foto Trena Mustika. Mereka juga menyebutkan nama wanita yang selama ini mengasuh Treni di Blitar.

"Baru pada 14 Oktober lalu, mereka video call dengan saya. Dan ya ampun, tidak nyangka. Ternyata saya punya kembaran. Identik sekali, cara berpakaian dan cara bicara kami. Selama ini ibu saya gak pernah ngasih tahu kalau saya kembar," ujar Treni.

Dalam catatan akte, Trena tertulis lahir pada 12 Desember 1996, sementara Treni 14 Desember 1995.

Enceng selaku ayah si kembar mengaku perbedaan sangat mungkin terjadi karena Treni dibawa ibu asuhnya tanpa mengetahui tanggal lahirnya.

"Kembar ini terpisahkan bermula dari kerusuhan Maluku 1999. Kami pulang kembali ke Tasikmalaya hanya membawa Trena, sementara Treni dibawa orangtua asuhnya ke daerah asalnya di Jatim," terang Enceng.

Orangtua asuh saat itu tak mengetahui persis tanggal lahir Treni sehingga hanya memperkirakan jatuh pada 14 Desember 1995.

  • EDITORIAL TEAM:

Berita Lainnya