Video Nyanyian Para Kru dan Larangan Sang Buah Hati Jadi Kenangan Terakhir KRI Nanggala 402

Hai Kawula Muda, Selamat jalan para patriot bangsa.

Para kru KRI Nanggala 402 tengah menyanyikan lagu Sampai Jumpa milik Endank Soekamti. (TANGKAPAN LAYAR)
Mon, 26 Apr 2021

KRI Nanggala 402 adalah kapal selam non-nuklir tipe 209 yang dibangun di Jerman pada 1977. Berbobot 1.395 ton, Nanggala 402 bergabung menjadi alutsista Indonesia pada 1981 dan sempat menjalani dua tahun reparasi di Korea Selatan pada 2010-2012.

Pada masa lalu, untuk berpatroli di perairan kepulauan yang luas, Indonesia mengoperasikan armada 12 kapal selam yang dibeli dari Uni Soviet. Tapi sekarang, Indonesia hanya memiliki lima armada termasuk dua kapal selam tipe 209 buatan Jerman dan tiga kapal selam buatan Korea Selatan yang lebih baru.

Sayang, kapal selam Nanggala 402 beserta seluruh awak kapal harus mengakhiri perjalanannya ketika dinyatakan hilang kontak saat melakukan latihan menembak torpedo di laut utara Bali pada Rabu (21/4/2021) dan baru ditemukan pada Minggu (25/4/2021).

Para patriot bangsa berpose di depan KRI Nanggala 402 sebelum akhirnya mereka "on eternal patrol". (TWITTER)

 

Di antara banyaknya doa yang diberikan, beredar video yang merekam kenangan terakhir beberapa awak kapal Nanggala 402.

Sampai Jumpa jadi nyanyian terakhir

Selama proses pencarian KRI Nanggala 402, beredar dua video mengharukan di sosial media. Video pertama berdurasi 22 detik menampilkaln sejumlah awak kapal selam yang tengah menyanyikan lagu berjudul Sampai Jumpa milik Band Endank Soekamti.

Dalam video tersebut terlihat sejumlah awak berseragam TNI Serba hitam berada di kapal selam KRI Nanggala 402. Mereka bernyanyi bersama sambil diiringi alunan gitar yang dimainkan salah satu prajurit.

Terlihat dalam video, ruangan tempat mereka bernyanyi terdapat banyak komponen yang diduga merupakan kabin Nanggala 402. Selain itu ada watermark di kanan bawah video bertuliskan KRI Nanggala 402.

Anak larang ayah berangkat tugas

Video lainnya sukses membuat haru dan merinding para penonton. Video yang merekam salah satu awak KRI Nangala 402 yang tenggelam, Lettu Imam Adi.

Dalam video berdurasi 44 detik tersebut telihat anak Lettu Adi yang masih berusia 2,5 tahun terus merengek melarang ayahnya pergi bertugas di KRI Nanggala 402.

Anak tersebut terus menerus melarang ayahnya ke luar kamar dan ingin menguncinya. Meski telah dibujuk sang Ayah, si balita tetap bersikeras menahan ayahnya sambil memegangi pintu kamar.

Kini, kedua video itu menjadi kenangan terakhir bagi semua, khususnya keluarga. Mereka akhirnya menjalani eternal patrol, berpatroli untuk selamanya.

Selamat jalan para pahlawan, teruslah menjaga laut Indonesia. Hormat dan doa kami semua untuk para prajurit terbaik bangsa.

Berita Lainnya