China Blokir Siaran Celtics, Usai Enes Kanter Kritik Xi Jinping

Bagaimana menurut kalian, Kawula Muda?

Enes Kanter pemain Boston Celtics. (GETTY IMAGES)
Fri, 22 Oct 2021

Siaran pertandingan pembuka NBA 2021/2022 antara Boston Celtics melawan New York Knicks batal tayang di China, usai Enes Kanter melontarkan kritik terhadap Xi Jinping. 

Enes Kanter mengunggah sebuah cuitan dengan lampiran foto sepatu bertuliskan ‘Free Tibet’. 


China kemudian memutuskan untuk memblokir laman streaming video yang akan menyiarkan pertandingan pembuka NBA tersebut. 

"Saya di sini akan menyuarakan pendapat saya dan berbicara tentang apa yang terjadi di Tibet. Di bawah pemerintahan brutal pemerintah China, hak-hak dasar dan kebebasan rakyat Tibet tidak ada," kata Kanter, mengutip CNNIndonesia. 

Tidak hanya itu, Kanter bahkan juga menyebut Presiden China, Xi Jinping, sebagai diktator yang brutal. Lewat sebuah video berdurasi dua menit yang diunggah ke akun Twitter dan Instagram miliknya, Kanter terlihat mengenakan kaos berwarna hitam dengan gambar Dalai Lama, pemimpin spiritual Tibet. 



Terkait hal tersebut, Kementerian luar negeri China, Wang Wenbin mengatakan bahwa Kanter berusaha mencari perhatian publik dunia dan menganggap pernyataannya tersebut tidak perlu disangkal. 

"Kami tidak akan pernah menerima serangan-serangan itu untuk mendiskreditkan perkembangan dan kemajuan Tibet," kata Wenbin pada Kamis (21/10) sore waktu China, dilansir dari ESPN.

Kantor Dalai Lama yang berbasis di Washington DC telah merilis pernyataan resmi kepada ESPN, mereka mendukung dan berterima kasih kepada Kanter karena telah berani mengambil risiko yang besar. 

"Kami berterima kasih kepada Enes Kanter, pemain NBA, karena menyuarakan Tibet dalam pesan video berdurasi dua menit. Dia menyimpulkan ancaman eksistensial yang dihadapi orang-orang Tibet di bawah pemerintahan komunis Tiongkok. Setiap kata yang dia katakan adalah benar," tulis kantor Dalai Lama.

Usai unggahannya viral dan menjadi kontroversi, CNN mengonfirmasi NBA dan Kanter. Kanter mengatakan tindakan yang ia lakukan didorong oleh rasa peduli dengan masyrakat Tibet. 

"Pesan saya kepada pemerintah China adalah bebaskan Tibet. Tibet milik orang Tibet. Saya di sini untuk menyuarakan pendapat saya dan menentang apa yang terjadi. Di bawah pemerintahan brutal pemerintah China, hak-hak dasar dan kebebasan rakyat Tibet tidak ada. Saya mendukung saudara-saudari Tibet saya dan saya mendukung seruan mereka untuk kebebasan," kata Kanter, melansir CNNIndonesia. 

Sementara itu, aplikasi media sosial asal China, Weibo, telah diperintahkan untuk tidak memperbarui segala aktivitas Boston Celtics. 

"Mulai sekarang, halaman kami tidak akan lagi melaporkan informasi apapun tentang Boston Celtics dan Weibo kami akan berhenti memperbarui!" tulis pernyataan Celtics Weibo Express.

  • EDITORIAL TEAM:

Berita Lainnya