E-Sport Akan Masuk Kurikulum Sekolah, Begini Kata Kemendikbud

Hai Kawula Muda, ini nih penjelasan Kemendikbud terkait usulan PBESI akan masuk ke kurikulum sekolah

E-sport bisa menjadi sarana pembelajaran literasi kurikulum sekolah. (Upoint)
Mon, 29 Nov 2021

Pada Rabu (24/11/2021), Ketua Bidang Humas dan Komunikasi Pengurus Besar E-sports Indonesia (PBESI), Ashadi Ang, dalam diskusi virtual berjudul "Membangun Jenjang Karier Atlet E-sports & Prestasi Bangsa" menyatakan bahwa e-sport akan masuk ke dalam kurikulum sekolah.

"E-sports juga masuk di kurikulum sekolah kejuruan," jelas Ashadi. 

"Untuk masuk ke kurikulum, kami bekerja sama dengan Kemendikbud dan Kemenpora," lanjutnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Anindito Aditomo, memberikan klarifikasi terkait klaim Ashadi tersebut. Ia menyatakan saat ini pihaknya memang tengah membangun kurikulum baru yang lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan siswa. 

“Ini yang disebut Mas Menteri kemarin di acara perayaan Hari Guru Nasional sebagai kurikulum yang lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan siswa," kata Anindito melalui akun Twitter-nya @ninoaditomo

Anindito menjelaskan bahwa kurikulum Kemendikbud Ristek mengacu hal-hal yang esensial dan memberikan tujuan yang jelas. Menurutnya, bagian penting dari hal esensial itu berupa "Profil Pelajar Pancasila" yaitu sekumpulan karakter dan kecakapan yang menjadi tujuan pembelajaran semua mata pelajaran serta kegiatan ko-kurikuler. 

Salah satu pernyataan tersebut juga merupakan nalar kritis yang mencakup kemampuan mencari, menganalisis, serta mengevaluasi informasi dan gagasan. 

"Nalar kritis adalah kecakapan yang esensial di tengah banjir informasi di dunia digital yang sering mencampurkan antara fakta, opini, dan misinformasi," ujar Anindito.

Dia menambahkan, sekolah bisa saja menggunakan konten spesifik seperti e-sports sebagai bagian dari kurikulum mereka. Terlebih lagi, materi tersebut digunakan untuk mengembangkan hal-hal esensial seperti nalar kritis, kreativitas, dan gotong royong.

Berita Lainnya