YouTube hingga TikTok Digugat karena Bisa Rusak Mental Remaja

Berapa lama lo liat hp tiap hari, Kawula Muda?

Ilustrasi media sosial dan berbagai aplikasi yang digemari para remaja (UNSPLASH/ALEXANDER SHATOV)
Tue, 10 Jan 2023


Sekolah Seattle Public School menggugat sejumlah media sosial hingga aplikasi streaming karena diduga merusak mental generasi muda. Beberapa aplikasi yang digugat yakni TikTok, YouTube, Facebook, Snapchat, hingga Instagram

Gugatan tersebut pun telah diajukan pada Jumat (06/01/2023) lalu ke Pengadilan Amerika Serikat. Pihak Seattle Public School menyebut terdakwa telah merancang aplikasi yang mengeksploitasi pengguna untuk menghabiskan waktu lebih lama di platform mereka. 

Selain aplikasi, gugatan tersebut juga ditunjukkan kepada induk perusahaan aplikasi-aplikasi tersebut.

Hal tersebut dilakukan tergugat untuk mengeruk keuntungan finansial. Semakin banyak pengguna yang lama membuka aplikasi, maka semakin banyak pula iklan yang terjual. 

Sayangnya, rasa candu yang tercipta tersebut berdampak negatif terhadap para generasi muda. Hal itu dikarenakan orak remaja belum berkembang secara penuh dan belum dewasa secara emosi dan impulsif. 

“Terdakwa telah berhasil mengeksploitasi otak remaja yang rentan, mengakibatkan puluhan juta siswa di seluruh negeri melakukan penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan platform media sosial terdakwa," bunyi gugatan tersebut seperti dikutip dari Guardian.

Maksud bentuk penyalahgunaan platform tersebut adalah maraknya konten berbahaya seperti rencana diet ekstrim hingga dorongan untuk menyakiti diri sendiri. Konten-konten berbahaya tersebut pun dapat meningkatkan tingkat kecemasan, depresi, pikiran untuk menyakiti diri sendiri, hingga ide bunuh diri.

Menurut data Seattle Public School, terjadi peningkatan sebesar 30% terkait siswa sekolah yang mengalami depresi akibat media sosial dari tahun 2009 hingga 2019. Para siswa disebut “sangat sedih atau putus asa hampir setiap hari selama dua minggu atau lebih berturut-turut sehingga (mereka) berhenti melakukan beberapa kegiatan.”

Ketika masalah kesehatan mental tersebut semakin parah, terdapat kecenderungan para siswa untuk menggunakan narkotika hingga menyakiti diri sendiri. 

Berita Lainnya