5 Fakta Simon Leviev, Pria yang Kisahnya Diangkat di “The Tinder Swindler” Netflix

Kawula Muda, ada yang sudah nonton film dokumenternya?

Simon Leviev, pria yang kisahnya diangkat dalam film dokumenter Netflix "The Tinder Swindler". (INSTAGRAM/SIMON LEVIEV)
Sat, 05 Feb 2022

Film dokumenter terbaru dari Netflix yang berjudul The Tinder Swindler tengah menjadi sorotan banyak pihak sejak tayang perdana pada 2 Februari 2022.

Film dokumenter berdurasi 2 jam tersebut mengangkat kisah tentang beberapa perempuan asal Norwegia yang mengaku telah menjadi korban penipuan seorang pria yang mengaku bernama Simon Leviev.

Mereka mengenal pria tersebut dari aplikasi kencan online, Tinder. Berkat kelihaiannya, pria yang kerap membagikan kehidupan mewahnya di akun media sosialnya ini berhasil menipu para korbannya hingga 10 juta dolar AS atau sekitar Rp 143,7 miliar.

Berikut adalah sederet fakta Simon Leviev dari The Tinder Swindler:

1. Mengubah identitas asli

Simon Leviev ternyata memiliki nama asli Shimon Yehuda Hayut. Ia berasal dari Israel dan telah lama menjadi buronan polisi Israel atas kasus penipuan. Pada 2011, ia melarikan diri ke Finlandia dan ditangkap oleh pihak kepolisian setempat serta dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun.

Pada 2017, Shimon kembali ke Israel. Namun, saat akan dijebloskan ke penjara, ia melarikan diri ke Eropa dan mengubah identitas aslinya dengan mengganti nama menjadi Simon Leviev.

2. Melakukan penipuan melalui aplikasi Tinder

Simon Leviev, pria yang kisahnya diangkat dalam film dokumenter Netflix "The Tinder Swindler". (INSTAGRAM/SIMON LEVIEV)

 

Di aplikasi Tinder, ia mengaku sebagai salah satu putra konglomerat Israel, Lev Leviev, yang juga dikenal sebagai Raja Berlian. Simon mengaku bahwa ia bekerja di perusahaan pemasok berlian, LLD Diamonds. Padahal, ia sama sekali tidak ada hubungannya dengan keluarga kaya raya itu sama sekali.

Ia lalu mulai melancarkan aksinya dengan memperlihatkan diri sebagai seorang pria idaman wanita. Tak hanya tampan, Simon juga memperlihatkan kehidupan kelas atas, sehingga banyak perempuan merasa jatuh hati.

3. Modus penipuan

Setelah berkomunikasi dengan para wanita yang menjadi targetnya di aplikasi Tinder, Simon mulai melancarkan aksinya dengan menjalin hubungan jarak jauh. Ia mengaku kepada korban karena kesibukan di pekerjaan membuatnya tidak bisa bertemu. Di tengah perjalanan, ia mulai meminta uang pada korban dengan berbagai dalih, salah satunya memiliki musuh yang mengincarnya.

Para korban mengaku mereka ditipu mulai dari ribuan dolar AS sampai jutaan dolar AS. Menurut pengakuan salah satu korban, Cecilie Fjellhoy, Simon tidak langsung minta dikirim sejumlah uang, tetapi ia meminta persetujuan untuk menggunakan kartu kredit korban.

Ia kemudian menggunakan uang dari para korban untuk hidup berfoya-foya. Ia selalu berjanji untuk membayar kembali pinjamannya. Tetapi, ia mengembalikannya dengan memberi jam mewah palsu, cek palsu, transfer bank yang tidak lengkap, dan alasan lainnya.

4. Sempat menjadi buronan, namun dibebaskan karena miliki kelakuan baik

Simon Leviev, pria asal Israel yang diduga telah menipu banyak perempuan lewat aplikasi Tinder. (INSTAGRAM/SIMON LEVIEV)

 

Simon sempat menjadi buronan di sejumlah negara yaitu Israel, Swedia, Inggris, Jerman, Denmark, dan Norwegia. Ia akhirnya bisa ditangkap polisi Yunani pada 2019 setelah memakai paspor palsu dan membuatnya harus dideportasi ke Israel.

Di Israel, Simon langsung diadili dan dijatuhi hukuman 15 bulan penjara atas kasus penipuan, pencurian dan pemalsuan. Walaupun terbukti bersalah, Simon tetap mengelak dari semua tuduhan dengan mengatakan bahwa dia tidak pernah mengatakan dirinya sebagai putra siapa pun dan semua itu hanyalah khayalan para korban.

Beruntungnya Simon hanya menjalani 5 bulan di penjara dan dibebaskan karena dinilai berperilaku baik.

5. Kembali aktif di media sosial

Selepasnya dari penjara, Simon kembali aktif di media sosial. Ia kerap mengunggah konten yang memperlihatkan kehidupan mewahnya, mulai dari naik jet pribadi, mengenakan pakaian dari merek ternama, serta mobil mahal.

Kabarnya, ia menolak untuk ambil bagian dari film dokumenter The Tinder Swindler dan memilih aktif kembali di aplikasi Tinder setelah dibebaskan dari penjara. Kini, akun Instagramnya bahkan telah memiliki 124.000 pengikut.

Berita Lainnya