BTS Tidak akan Menghadiri Acara Pelantikan Presiden Korea Selatan, Buntut Kritik ARMY?

Kawula Muda, para penggemar atau ARMY mengkritik dan meminta agar BTS tak dipolitisasi.

BTS menghadiri sesi tahunan Majelis Umum PBB di New York. (TWITTER)
Wed, 13 Apr 2022


Komite Transisi Kepresidenan Korea Selatan memastikan bahwa tidak mengundang BTS untuk tampil di upacara pelantikan Presiden ke-20 Yoon Seok-yeol yang akan berlangsung 10 Mei mendatang.

Dilansir dari Koreaboo, Selasa (12/4/2022), Park Joo-seon selaku ketua Komite Transisi Kepresidenan, baru-baru ini mengadakan konferensi pers untuk laporan sementara kepada publik.

“Memang benar bahwa kami meninjau berbagai proposal, termasuk penampilan BTS di upacara peresmian," kata Park Joo-seon.

Ia menambahkan bahwa presiden terpilih ingin mengadakan upacara sederhana yang mempromosikan persatuan nasional bersama dengan anak-anak, populasi rentan, dan bintang yang kurang dikenal.

Park mengatakan karena anggaran pelantikan terbatas menjadi sebab tidak tampilnya BTS. Maka ia pun masih berharap di kemudian hari, grup beranggotakan Jin, RM, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan Jungkook itu dapat hadir di acara penting lainnya.


BTS dan UNICEF merayakan 4 tahun kampanye "Love Yourself". (INSTAGRAM/UNICEF)

 

Namun telah diberitakan, bahwa penggemar BTS alias ARMY belakangan ini ramai mengkritik para politisi Korea Selatan.

Sebab BTS diminta untuk tampil pada pelantikan Presiden terpilih Yoon Seok-yeol, ARMY Korea Selatan mendesak politisi untuk berhenti memolitisasi BTS. 

Menurut Korea Herald, ARMY telah turut membuat sebuah petisi online yang telah mengumpulkan sekitar 6 ribu tanda tangan.

Tak hanya itu, mereka juga membuat komentar dengan tagar #NoBTSforInauguration di Weverse untuk menolak wacana kehadiran BTS di upacara pelantikan Suk-yeol.

"Upacara pelantikan bukan festival. BTS bukan mainan politisi,” tulis salah satu ARMY.

"Jangan gunakan BTS secara politis," ujar yang lainnya.

Pada kesempatan yang sama, Park Joo-sun juga merespons kecaman ARMY terkait wacana tersebut. Dia juga menolak anggapan upacara pelantikan sebagai "acara politik", dengan mengatakan upacara tersebut merupakan acara kenegaraan yang diatur oleh undang-undang. 

Ketika ditanya apakah mantan Presiden Park Geun-hye akan diundang ke upacara pelantikan, ketua komite mengatakan keputusan itu akan tergantung pada hasil pertemuan antara Yoon dengan Park yang direncanakan diadakan pada Selasa (12/4/2022). 

Ketua komite mengatakan berbagai pejabat asing telah mengindikasikan keinginan mereka untuk menghadiri upacara dan persiapan sedang dilakukan untuk mengundang mereka.

Berita Lainnya