Bukan Keluarga, 31 Persen Orang Jomblo Dapat Tekanan Lebih Banyak dari Lingkungan

Kawula Muda, lo jomblo atau enggak, nih?

Ilustrasi jomblo. (FREEPIK)
Fri, 31 Dec 2021

Kawula Muda, pada dasarnya memang manusia hidup diciptakan untuk berpasang-pasangan. Namun, setiap orang tentunya memiliki jalan cerita dan waktunya masing-masing.

Ada yang menikah di usia muda dan sudah berpacaran cukup lama, ada pula yang punya hubungan singkat tetapi langsung ke pelaminan.

Apapun kondisinya, tentu "jomblo" menjadi topik yang tidak pernah habis diperbincangkan. Melansir MEDIA INDONESIA, sebuah agen kencan di Asia, Lunch Actually, mengadakan survei terhadap 640 lajang di Indonesia.

Hasilnya, sebanyak 31 persen dari mereka ternyata mendapatkan tekanan untuk segera menikah dari masyarakat sekitarnya. Sementara itu, 29 persen lainnya mendapatkan tekanan yang sama dari keluarga.

CEO dan co-founder Lunch Actually, Violet Lim mengatakan dalam keterangan resmi Selasa (7/12/2021), "Kami mengerti apa yang single alami, apalagi adanya pembatasan  selama 1 tahun ini. Namun, kami mendorong para single bahwa mereka harus melalui tantangan ini karena bertemu orang baru saat berkencan adalah langkah pertama untuk menemukan pasangan hidup."

Namun, hasil survey memang menunjukkan bahwa 98 persen respondennya ingin memiliki hubungan yang serius. Namun, 50 persen di antara mereka tidak berkencan karena terhalang pandemi Covid-19.

Itulah mengapa aplikasi kencan begitu populer di tengah situasi saat ini. Sayangnya, 62 persen para jomblo yang menggunakan aplikasi tersebut hanya sekadar mencari kesenangan. Sementara itu, 42 persen lainnya juga bertemu dengan penipu atau hanya sekadar "penggoda".

Kawula Muda, pernah pakai dating app, enggak?

Berita Lainnya