Menilik Sineas Indonesia yang Semakin Mendunia

Siapa sineas favorit lo, Kawula Muda?

Timo Tjahjanto (INSTAGRAM/Timobros)
Sun, 19 Jun 2022

Kawula Muda, menonton film adalah salah satu hiburan yang sangat dekat dengan hidup kita. Apalagi sejak pandemi, berbagai layanan streaming film hingga televisi semakin dibanjiri penonton. 

Namun, dibalik serunya jalan cerita, apiknya visual adegan, hingga iconic-nya dialog antar pemeran, ada sosok sutradara yang meramu setiap elemen dalam film menjadi suatu kesatuan, yang membuat kamu dapat menikmati film tersebut.

Di antara sutradara-sutradara yang menggarap film-film terkenal di seluruh dunia, terdapat pula sineas asal indonesia yang dipercaya menjadi sutradara dalam film skala internasional, Kawula Muda!

Jika kamu pernah menonton film Train to Busan, ada kabar baik kalau film tersebut akan di-remake versi baratnya. Nah, sutradara yang berkesempatan untuk menggarap remake tersebut adalah Timo Tjahjanto, sineas asal Indonesia. Kalau kamu pernah menonton Headshot maupun Rumah Dara, tandanya kamu tidak asing lagi dengan karya-karya Timo sebagai sutradara.

Dalam remake Train to Busan, nantinya Timo akan bekerja sama dengan James Wan yang berperan sebagai produser. James Wan sendiri merupakan sutradara yang dikenal akan beberapa karyanya, yakni The Conjuring, Insidious, hingga Aquaman. 

Salah satu film Indonesia yang turut mengharumkan nama Indonesia di kancah film internasional adalah Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak. Film ini pun mewakili Indonesia pada penghelatan Academy Award (Oscar) 2019. Kesuksesan film tersebut pun membuat Mouly Surya, sang sutradara, semakin dikenal oleh dunia. 


Nah, Lewat akun Twitternya pada Mei 2020, Netflix mengumumkan kalau Mouly Surya akan menyutradarai film Trigger Warning yang dibintangi oleh aktris Hollywood, Jessica Alba. Kawula Muda, Jessica Alba sendiri dikenal lewat perannya di Sin City dan Fantastic Four. 

Kawula Muda, pengalaman unik pun pernah dirasakan oleh sineas asal Indonesia, Edwin. Ia berkesempatan melakukan kolaborasi bersama dua sutradara Asia lainnya, yakni Degena Yun (China) dan Daishi Matsunaga (Jepang). Kolaborasi ini merupakan kerjasama antara Japan Foundation Asia Center dengan TOkyo International Film Festival (TIFF).

Mereka bertiga menggarap karya omnibus yang diberi judul Journey. Anyway, film omnibus atau film antologi berisi beberapa film pendek yang berbeda, tetapi saling terkait satu sama lain. Dalam Journey, film pendek Edwin diberi judul ‘Variable No.3’ menjadi bagian terakhir dalam kesatuan Journey, yang dibintangi oleh Nicholas Saputra. 


Sebenarnya, masih banyak sineas Indonesia yang namanya semakin mendunia lewat filmnya yang apik. Sebut saja Joko Anwar, Garin Nugroho, Kamila Andini, Nia Dinata, hingga Riri Riza. 

Semoga seiring dengan berkembangnya industri film tanah air, karya-karya sineas Indonesia dapat semakin berkualitas dan dikenal oleh dunia. 

Berita Lainnya