Taylor Swift Akui Terkena Imposter Syndrome Saat jadi Sutradara

Kata Taylor Swift, gara-gara sindrom ini ia merasa ragu jadi sutradara film.

Penyanyi Amerika, Taylor Swift. (TWITTER/POP BASE)
Mon, 13 Jun 2022


Kawula Muda, penyanyi Taylor Swift mengaku sempat merasa ragu hingga mengalami imposter syndrome sebelum menyutradarai film pendek 'All To Well: The Short Film'.

Cerita ini diungkapkan oleh Taylor Swift saat ia menjadi pembicara dalam sesi Tribeca Film Festival 2022. Ia hadir dan berdiskusi sebagai sutradara 'All To Well: The Short Film' usai film tersebut diputar.

"Saya memilik imposter syndrome di pikiran saya yang mengatakan, 'Tidak, kau tidak melakukan itu. Orang lain yang 'sekolah' yang melakukan itu," ujar Swift, melansir dari People, Senin (13/06/2022).

Sebagai informasi, imposter syndrome adalah kondisi psikologi yang membuat pengidap merasa semua hal yang terjadi dalam hidup, termasuk keberhasilan yang dicapai hanya keberuntungan semata, bukan karena bakat atau kualifikasi pribadi.

Sehingga, di posisi tersebut, Taylor ragu dan merasa tidak pantas untuk memiliki gelar sutradara. Apalagi karena ia tidak bersekolah untuk menjadi sutradara sebelumnya.

Akan tetapi, keinginan Taylor akhirnya terdorong usai menyaksikan para kru sutradara di lokasi syuting bekerja.

"Dalam pikiran, saya berkata, 'Saya suka mereka melakukan itu' atau 'Saya suka melakukannya dengan berbeda.' Jadi daftar hal-hal yang saya serap menjadi sangat panjang hingga akhirnya saya berpikir, 'Saya benar-benar ingin melakukan ini'," tutur Swift.

Lewat 'All To Well: The Short Film' Taylor mengawali perannya sebagai sutradara pertama kali dalam hidup. Tentu, perjalanan diawali dengan berbagai tantangan dan ia harus beradaptasi dengan dunia baru di luar musik dan penulisan lagu.

"Saya melangkah keluar dari apa yang biasanya saya lakukan, se menulis lagu dan menyanyikannya," kata Swift.

Berita Lainnya