Pink Rela Bayar Denda untuk Tim Bola Tangan Pantai Norwegia yang Tolak Pakai Celana Bikini Seksi

Kawula Muda, menurut Pink aturan seragam itu sangat sexist!

Image Caption
Wed, 28 Jul 2021

Bintang pop asal Amerika Serikat, Pink, menawarkan diri untuk membayarkan denda sebesar 1.500 euro (Rp 26 juta) yang dijatuhkan kepada tim bola tangan pantai wanita Norwegia, yang berlaga di European Beach Handball Championship 2021.

Tim tersebut menolak memakai celana bikini yang ditetapkan sebagai seragam pertandingan. Celana bikini dianggap terlalu seksi, sehingga mereka bersikukuh untuk memakai celana pendek ketat (bike shorts) saat bertanding melawan tim Spanyol, di Varna, Bulgaria, minggu lalu.

Alhasil, pada 19 Juli 2021 pihak penyelanggara yaitu European Handball Federation (EHF) melalui Komisi Disiplin mereka, menjatuhkan denda kepada tim Norwegia sebesar 150 euro (Rp2,6 juta) per pemain karena dinilai “tidak sesuai dengan peraturan seragam atlet”.

Mendukung keputusan tim Norwegia, Pink melalui media sosialnya menyatakan kesanggupannya untuk membayar denda tersebut secara sukarela. Musisi berusia 41 tahun itu juga menyebut bahwa aturan EHF soal seragam tersebut sangat sexist.

“Aku sangat bangga pada tim bola tangan pantai wanita Norwegia karena (berani) memprotes aturan yang sangat sexist terhadap ‘seragam’ mereka. Eropean Handball Federation seharusnya didenda karena seksisme,” tulis Pink di akun Twitter-nya pada Minggu (25/07/2021).

“Bagus, nona-nona. Aku dengan senang hati akan membayar denda itu untuk kalian. Pertahankan,” lanjutnya.

Dukungan Pink tersebut mendpaat tanggapan langsung dari Menteri Olahraga Norwegia, Abid Raja. Melalui Twitter-nya, Abid Raja menyebut bahwa aturan yang ditetapkan EHF adalah ‘aturan bodoh’. Ia juga menyampaikan langkahnya yang telah mengirim surat kepada sejumlah menteri olahraga dari negara-negara Nordik, untuk mengubah aturan tersebut.

“Terima kasih atas dukunganmu, Pink! Sebagai Menteri Olahraga dan Kesetaraan di Norwegia, aku telah mengirim surat untuk semua menteri olahraga (dari negara-negara) Nordik, agar membuat pernyataan bersama untuk mendukung tim wanita kami. Aku harap penggemar dan teman-temanmu juga mau memberikan dukungan mereka, sehingga kami bisa mengubah aturan bodoh ini!” kata Abid Raja membalas tweet Pink.

Hingga saat ini, dukungan bagi tim Norwegia terus mengalir. Sebaliknya, semakin banyak kritikan yang dilayangkan kepada EHF. Menanggapi dukungan terhadap mereka, tim Norwegia menyatakan akan terus maju untuk memperjuangkan kesetaraan di dunia olahraga.

“Kami telah membuktikan kepada seluruh dunia bahwa sangat mungkin bermain bola tangan pantai menggunakan celana pendek!” tulis salah satu anggota tim bernama Thea Grandlund dalam unggahannya di media sosial.

"Ini adalah pertempuran penting, dan aku sangat bangga menjadi bagian dari ini,” kata anggota tim yang lain, Martine Welfler.

Sementara itu, pihak EHF menilai bahwa kritikan yang dilayangkan kepada mereka terjadi karena adanya "disinformasi tentang prosedur". Mereka mengatakan bahwa persoalan seragam telah dibahas dalam rapat pada Agustus yang melibatkan 50 anggota EHF termasuk Norwegian Handball Federation. Namun, Norwegia justru memilih melanjutkan keputusan mereka untuk mengenakan celana pendek.

Berita Lainnya