Putra Bungsu Ernest Prakasa Putus Sekolah

Hai Kawula Muda, gara-gara sekolah pakai gadget, anak bungsu Ernest Prakasa terpaksa harus putus sekolah.

Komika, penulis, dan sutradara Indonesia, Ernest Prakasa. (INSTAGRAM/ERNEST PRAKASA)
Sun, 02 Aug 2020

“SNOW SI ANAK DROP OUT. Sok Bengal, kecil-kecil udah DO,” tulis komika Ernest Prakasa di Instagramnya, Senin (27/7/2020).

Gara-gara pakai system online, putra bungsu Ernest Prakasa, Snow Auror Arashi terpaksa harus Drop Out (DO) alias putus sekolah.

Hal itu dibagikan oleh Ernest sambil mengunggah foto sang buah hati yang tengah asyik beraktivitas seorang diri. Bukan tanpa alasan Ernest memutuskan Snow tak lagi bersekolah.

“Sok Bengal banget kecil-kecil udah DO. Jadi ceritanya, sejak school from home, Snow (5th) jadi belajar online. Masalahnya, dia gak suka,” tulis penulis dan sutradara film Cek Toko Sebelah ini.

Rupanya, baik Ernest maupun sang istri, kesulitan meminta anaknya untuk belajar menggunakan gadget.

“Sehari-hari aja dia main nggak suka pake gadget, apalagi disuruh sekolah pake gadget, syuliddd,” kata Ernest.

“Sementara itu, uang sekolah yang jumlahnya tidak turun itu tetap harus dibayarkan. Jadi sia-sia kami keluar uang untuk SPP. Masalahnya klo minggat nanti harus bayar uang pangkal lagi. Bingung kan?” lanjut Ernest.



 


Memutuskan berhenti sekolah

Akhirnya Ernest Prakasa memutuskan untuk menyetop putra bungsunya bersekolah lagi, sampai sekolah kembali dibuka seperti sebelum pandemi terjadi.

“Akhirnya, karena situasi terlalu tidak menentu, kami focus di hal yang lebih pasti. Nombok uang pangkal lagi adalah kemungkinan (karena kita nggak tau kapan sekolah akan kembali normal),” sambung Ernest.

Meski demikian, Ernest yang mengaku bersyukur karena tak harus bayar bulanan sekolan ini merasa tak begitu yakin dengan keputusannya.

“Tapi terbebas dari SPP saat ini adalah kepastian. Itu pilihan kami. Belum tentu bener juga. Either way, buat semua ortu yang lagi mumet sama school from home, kita tos dulu ah!,” ujar dia.

Unggahan yang disukai lebih dari 39 ribu netizen itu pun ramai mendapat komentar. Umumnya mereka berkomentar kalau mengalami hal serupa.

“Ponakan gw di Nias dikasi tugas numpuk. Suruh video call tiap malam ke gw yang lokasi di Jkt. Udah mumet kerjaan malam harus bantu ponakan belajar. Banyak tugas dikasi guru padahal anaknya belum paham,” komentar akun @hasrath24 sambil menambah emoticon menangis.

“Kalau masih TK bisa, lah kalo sudah SD lah piye??” curhat akun @p_novietta.

Duh, sabar ya. Semoga pandemi ini segera berlalu dan semua kembali normal.

Berita Lainnya