Selain soal Hadis, Berikut Kasus Kontroversial Rihanna Terkait Islam

Hai Kawula Muda, menjadi unik terkadang memang harus menghadapi intimidasi menyakitkan dari orang-orang sekitar.

Penyanyi Barbados, Rihanna. (INSTAGRAM/BADGALRIRI)
Thu, 08 Oct 2020

Beberapa hari lalu, Rihanna menuai kontroversi terkait penggunaan lagu berisi Hadis Islam dalam acara peragaan produk pakaian dalam wanita miliknya, Savage X Fenty Show, yang digelar pada Jumat (02/10/2020).

Bukannya sukses menaikkan pamor produk lingerie miliknya, penyanyi asal Barbados itu justru menerima kecaman dari sejumlah umat Islam karena dianggap melecehkan agama mereka.

Ternyata, bukan itu saja kasus kontrovesial Rihanna terkait Islam.  Pada 2013, penyanyi yang populer lewat lagu Umbrella  itu juga pernah dikritik karena foto berjilbabnya.


Saat itu, Rihanna sedang melaksanakan tur dunia bertajuk Diamond World Tour di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Di sela-sela jadwal tur, dia bersama timnya melakukan sesi pemotretan di depan Masjid Agung Sheikh Zayed. Dalam photoshoot tersebut, Rihanna bepose bak model sambil mengenakan pakaian panjang serba hitam lengkap dengan jilbab hitam yang menutupi kepala.

Kritikan mulai berdatangan setelah muncul berita bahwa Rihanna dan timnya diusir oleh pengurus masjid karena telah melanggar ketentuan kunjungan masjid.

Dia dianggap telah menyalahgunakan fungsi masjid sebagai tempat ibadah yang sakral dengan melakukan pengambilan gambar yang dinilai “tidak pantas” tanpa izin resmi dari pengelola.



Kontroversi selanjutnya adalah soal tweet-nya tentang kasus Israel-Palestina pada 2014. Saat itu, Rihanna menulis beberapa unggahan di media sosial Twitternya, yang diasumsikan oleh para penggemar bahwa dia adalah pro-Palestina. 

“Berdoa untuk semua orang di Palestina dan di seluruh dunia,” tulis Rihanna dalam akun Twitter resminya saat itu. Dia juga menulis #FreePalestine yang diunggah pada juli 2014.

Status Rihanna. (TWITTER/RIHANNA)

 

Namun, Rihanna akhirnya menghapus tweet-nya 8 menit setelah diunggah setelah menerima kritikan dari penggemar, terutama dari kubu pembela Israel. Dia kemudian menjelaskan bahwa apa yang ditulisnya sama sekali tidak berkaitan dengan pandangan agama dan politik tertentu.

Sebelum itu, Rihanna juga dilaporkan oleh media lokal Israel sebagai pro-Palestina setelah menggelar konser di Tel Aviv pada 2013.

Rihanna dituding telah mengganti lirik yang harusnya berbunyi “All I see is dolar sign” menjadi “All I see is Palestine” saat membawakan lagu Pour It Up. Namun, belakangan diketahui bahwa sebenarnya Rihanna tidak pernah melakukan hal tersebut.

Berita Lainnya