Sesi Kedua Kumpul Kamu Edisi Podcastar, Hifdzi: Uang Tak Boleh Jadi Alasan Utama Membuat Podcast

Kawula Muda, siapa nih yang tadi ikutan sesi kedua Kumpul Kamu?

Hifdzi Khoir, podcaster GJLS Entertainment. (INSTAGRAM/HIFDZIKHOIR)
Fri, 23 Jul 2021

Kawula Muda, sampailah kita di sesi kedua Kumpul Kamu Edisi Podcastar. Sesi kali ini diisi dengan Pemain Cadangan dan GJLS Podcast.

Untuk yang belum tahu, Pemain Cadangan ini berisikan podcaster yang sudah lumayan lama terjun dalam bidang entertainment. Siapa lagi kalau bukan Augie Fantinus dan Udjo.

Augie Fantinus dikenal sebagai aktor dan presenter, sementara Udjo terkenal menjadi salah satu anggota dari grup musik Project Pop yang lahir tahun 1996 itu. Augie Fantinus mengaku nama Pemain Cadangan ini benar-benar murni karena ia dan Udjo merupakan pemain cadangan dalam tim basketnya.

Selain itu, alasan mereka membuat podcast rupanya datang dari latar belakang mereka yang sempat merambah dunia radio.

Sementara itu, GJLS Podcast diketahui terdiri dari tiga podcaster, yaitu Rigen Rakelna, Hifdzi Khoir, dan Ananta Rispo. Namun, Rigen Rakelna diketahui berhalangan hadir dalam acara Kumpul Kamu kali ini.

Hifdzi pun mengungkapkan bahwa perjalanan mereka dimulai dari sebuah program di YouTube. Sementara Rispo menambahkan bahwa pandemi lah salah satu alasan mereka mulai berkarya lewat podcast. 

Sesi kedua Kumpul Kamu Edisi Podcastar. (Dok. PRAMBORS)

 

Bermodalkan mengobrol lewat Zoom, mereka tak menyangka jika pendengar mulai berdatangan dan membuahkan hasil GJLS Podcast sebagai trending nomor 1 di Spotify.

Udjo pun mengatakan bahwa dunia olahraga menjadi topik yang sangat menyenangkan untuk dibicarakan dalam sebuah podcast.

"Mau tanya, untuk podcast durasi panjang. Better di take per segmen atau one take terus edit? Kelemahannya ketika one take dan banyak yg di edit, agak kesulitan nyambung ceritanya. Ada tips kah?" tanya salah seorang calon podcaster.

Hifdzi pun mengatakan bahwa sebaiknya take dilakukan terus menerus dan ditentukan lebih dulu segmen-segmen dan topik-topiknya. Sehingga, nantinya suasana yang menyenangkan saat berbicara tak akan terganggu.

Sementara Augie mengatakan bahwa dirinya pasti akan membuat poin-poin terlebih dahulu sebelum membuat podcast. Ia mengaku tak banyak melewati proses editing karena obrolannya masih tergolong simple.

"Setiap obrolan, kita selalu mencari punch line-nya. Enggak harus lucu, tapi supaya orang bisa cari informasi," tambah Augie.

Udjo, podcaster Pemain Cadangan. (INSTAGRAM/UDJUDJ)

 

Udjo menambahkan bahwa durasi podcast juga bergantung pada topik yang dibawanya. Jika memang ingin membawa podcast selama 1 jam, kita pun perlu memikirkan dinamikanya agar pendengar tetap bertahan hingga akhir episode.

Menurut Udjo, pengalamannya dalam membawa acara sangat membantu dirinya berkecimpung dalam dunia podcast.

Coki pun bertanya bagaimana caranya agar bisa konsisten dalam membuat sebuah konten.

"Kita melakukan apa yang kita seneng," buka Augie. Ia mengaku tiap hari dirinya membicarakan soal basket dengan Udjo meskipun tak ada jadwal rekaman podcast.

Tak hanya itu, chemistry antar podcaster pun sangat penting agar obrolan bisa terus berjalan. Sementara itu, Rispo menganjurkan agar para podcaster pemula untuk tak melulu memikirkan uang. Ia berharap para podcaster pemula bisa memberikan konten yang baik sehingga rejeki lah yang akan mengikutinya.

Hifdzi pun menambahkan bahwa memang uang tak boleh dijadikan alasan utama membuat podcast. Namun, penghasilan dari sebuah karya juga perlu dipikirkan, setidaknya dengan bermodalkan ilmu marketing untuk mengetahui bagaimana caranya mendapatkan penghasilan dari karya itu sendiri.

Enggak ada alasan lagi, kan, Kawula Muda untuk berkarya di dunia podcast? Jangan lupa juga untuk daftarkan diri lo di Prambors Podcastar di sini, ya!

Berita Lainnya