5 Antibiotik Alami yang Mudah Diperoleh Tanpa Harus ke Apotek

Kawula Muda, sesuatu yang alami biasanya lebih aman dengan khasiat tak kalah ampuh dibanding yang lain.

Obat dan multivitamin. (FREEPIK.COM)
Sat, 29 Aug 2020

Antibiotik secara umum digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri, terutama saat sistem kekebalan tubuh tidak bekerja secara efisien.

Kurangnya informasi tentang penggunaan antibiotik secara benar bisa menyebabkan berbagai efek samping, salah satunya adalah bakteri akan menjadi resisten atau kebal terhadap antibiotik tersebut.

Maka dari itu, beberapa tempat penjualan obat kadang membatasi penjualan antibiotik atau bahkan tidak menjualnya tanpa resep dari dokter.

Tetapi, jangan khawatir, masih ada antibiotik alami yang dapat digunakan sebagai pengganti obat antibiotik yang dijual bebas.

Selain memiliki khasiat yang hampir sama, bahan-bahan alami ini juga lebih mudah didapatkan tanpa harus pergi ke apotek, dan tentu lebih aman.

1. Bawang Putih

Bawang putih

 

Bawang putih mengandung senyawa Allicin yang efektif membunuh beberapa macam bakteri berbahaya seperti Salmonella dan E coli. Bawang putih sangat aman dikonsumsi asalkan tidak berlebihan, karena dapat memicu pendarahan internal.

Cukup dua siung per hari jika ingin mengonsumsinya secara utuh. Cara aman untuk mengonsumsinya adalah dengan merendamnya ke dalam minyak zaitun, lalu meminumnya.

Jika kalian sedang menjalani pengobatan pengencer darah, maka konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi bawang putih sebagai antibiotik.

2. Madu

Madu. (FREEPIK.COM)

 

Cairan manis berwarna emas ini sudah digunakan sejak zaman dahulu sebagai antibiotik alami dan pelindung kulit. Penggunaan madu dapat membantu pengobatan luka kronis, luka bakar, bisul, dan cangkok kulit.

Sebuah studi pada 2011 mengungkapkan bahwa madu dapat menghambat pertumbuhan sekitar 60 jenis bakteri karena mengandung hidrogen peroksida.

3. Jahe

Jahe. (FREEPIK.COM)

 

Jahe telah dikenal luas memiliki zat antibakteri dan antiinflamasi. Bumbu dapur ini mengandung senyawa gingerol, terpenoid, shogaol, zerumbone, dan zingerone serta flavonoid yang memiliki sifat antimikroba sangat baik. 

4. Kunyit

Kunyit. (FREEPIK.COM)

 

Kandungan kurkumin dalam kunyit dikenal memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang kuat, serta melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas

Selain dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit, rempah berwarna kuning ini juga dapat menghambat pertumbuhan jamur serta menekan pertumbuhan tumor pada tingkat sel. 

5. Minyak esensial thyme

Daun thyme. (FREEPIK.COM)

 

Selain dapat digunakan untuk mengatasi masalah penapasan, peradangan, dan lambung, minyak thyme juga memiiliki sifat antibakteri. Namun, penggunaan minyak ini tidak boleh ditelan atau diminum, karena hanya bisa digunakan secara eksternal.

Cara menggunakannya adalah dengan mengencerkannya terlebih dahulu dengan minyak bawaannya, kemudian baru diaplikasikan pada kulit. Jika tidak diencerkan terlebih dahulu, maka akan menyebabkan iritasi pada kulit.

Berita Lainnya