Asal Usul Lampu Merah, Awalnya Hanya Ada Dua Warna

Hai Kawula Muda, ternyata dulu lampu merah enggak ada warna kuningnya.

Ilustrasi rambu lalu lintas, lampu merah. (FREEPIK)
Wed, 26 Oct 2022


Apa jadinya jalan raya tanpa adanya benda yang satu ini ya? Lampu merah. Ya, salah satu benda yang sering kita temui di jalan raya ini, ternyata sudah ada sejak 108 tahun lalu, tepatnya pada 5 Agustus 1914.

Saat itu, untuk pertama kalinya rambu lalu lintas empat arah dipasang di jalan raya tersibuk di Cleveland, sebuah kota besar di Ohio, Amerika Serikat. Rambu tersebut diletakkan di persimpangan Euclid Avenue and East 105th Street.

Momen penting itu pun dianggap sebagai tombak penting sejarah rambu lalu lintas di dunia, karena itu adalah pertama kalinya rambu lalu lintas listrik diperkenalkan ke publik.

Sebelumnya, rambu lalu lintas di Euclid Avenue and East 105th Street tidak berjalan otomatis alias masih dioperasikan secara manual oleh seorang petugas polisi yang mengaturnya di balik sebuah pos jaga di sudut jalan.

Ilustrasi rambu lalu lintas, lampu merah. (FREEPIK)

   

Namun, jauh sebelum Ohio, sebenarnya ada negara lain pernah menerapkan sistem pengontrol lalu lintas. Tapi, sering menemukan kegagalan dan berujung menyedihkan.

Misalnya saja di London, Inggris, pernah dipasang rambu lalu lintas bertenaga gas pada 1860-an. Naas, alatnya meledak. Lalu lintas pun kembali kacau dan tidak beraturan.

Hanya merah dan hijau

Ilustrasi rambu lalu lintas, lampu merah. (FREEPIK)

    

Awal-awal ditemukannya lampu merah ternyata hanya terdiri dari dua warna saja, yakni merah dan hijau. Jadi, warna kuning tidak ada.

Dengan hanya lampu merah dan hijau, pengemudi tidak memiliki interval untuk memperlambat laju kendaraannya. Akibatnya, di persimpangan jalan yang sibuk dan bising, sistem seperti ini menyebabkan banyak kecelakaan.

Barulah pada 1920, seorang perwira polisi Detroit bernama William Potts menambahkan lampu kuning untuk menjadi peringatan bagi pengemudi.

Ilustrasi rambu lalu lintas, lampu merah. (FREEPIK)

 

Sebagai dampaknya, kini seluruh pengendara menganggap lampu kuning keemasan sebagai sinyal untuk bersiap menghadapi lampu merah agar tidak berhenti mendadak.

Lampu kuning pun dipatenkan pada 1923 oleh seorang pria bernama Garrett Morgan, yang kemudian menjual hak patennya ke General Electric (GE).

Kenapa merah, kuning, hijau?

Ilustrasi rambu lalu lintas, lampu merah. (FREEPIK)

 

Lampu lalu lintas memilliki warna merah dan hijau untuk mewakili ‘berhenti’ dan ‘jalan’. Pemilihan kedua warna itu telah dibuktikan oleh sains, di mana warna merah pada lampu lalu lintas diambil dari zaman peperangan. Pada saat itu warna merah punya arti berhenti.

Warna merah

Secara ilmiah, cahaya merah memiliki panjang gelombang yang lebih luas ketimbang warna hijau. Warna merah dapat dilihat dari jarak yang lebih jauh dibanding warna lainnya.

Semakin cepat seseorang melihat lampu merah menyala, maka semakin lekas pula orang itu menginjak rem kendaraannya. Jadi, berefek meningkatkan kewaspadaan pengemudi.

Warna kuning

Warna kuning, latar belakangnya diambil dari warna api. Saat api menyala, mengandung arti para prajurit harus bersiap-siap menghadapi musuh.

Dengan filosofi ini, maka warna kuning pada lampu lalu lintas membuat para pengendara harus mulai bersiap-siap akan melaju atau berhenti.

Warna hijau

Sedangkan untuk warna hijau, identik dengan warna pembawa kesan ketenangan. Arti itu pula yang digunakan dalam lampu lintas.

Hijau diambil dari warna daun yang menggambarkan ketenangan, dengan begitu lampu warna hijau memberikan arti bahwa para pengendara sudah aman untuk berjalan.

Berita Lainnya