Mau Kesehatan Mental Tetap Aman? Ayo, Kurangi TikTok-an!

Hai Kawula Muda, hati-hati jangan sampai kecanduan ya.

Ilustrasi seorang remaja sedang stres dan depresi. (FREEPIK)
Sat, 29 Jan 2022

Belum lama ini sebuah riset baru menemukan bahwa remaja atau orang yang kecanduan TikTok berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kesehatan mental berupa depresi dan kecemasan.

Penggunaan berlebihan aplikasi ini juga dapat mengurangi kapasitas memori kerja di otak, seperti kesulitan mengingat urutan angka.

Mengutip Psypost, temuan tersebut diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health. Para peneliti mengamati dampak yang ditimbulkan ketika seseorang kecanduan teknologi jejaring sosial.

Penulis studi, Peng Sha dan Xiaoyu Dong, membahas temuan yang menunjukkan bahwa dampak buruk dari penggunaan telpon pintar dapat melemahkan memori kerja.

Defisit memori ini salah satunya disebabkan oleh peningkatan depresi dan kecemasan.

Studi difokuskan pada TikTok, aplikasi buatan China yang sukses menyaingi popularitas Twitter dan Instagram.

Ilustrasi seorang remaja sedang stres dan depresi. (FREEPIK)

 

Dilakukan pada 3.036 siswa sekolah menengah

Saat ini, setidaknya ada 1,5 miliar pengguna TikTok di seluruh dunia dan terus bertambah dengan kecepatan yang mengagumkan.

TikTok memungkinkan pengguna, yang mayoritas remaja, untuk berbagi dan menonton video pendek di telpon pintar.

Riset ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 3.036 siswa sekolah menengah di China yang teratur menggunakan TikTok.

Kuesioner ini menilai sejauh mana kecanduan TikTok yang terjadi pada remaja serta kaitannya dengan depresi, kecemasan, dan stres.

Para remaja tersebut juga diminta untuk menyelesaikan tes rentang digit maju dan mundur untuk menilai memori kerja verbal. Tes ini menilai kemampuan mereka mengingat urutan angka yang disajikan di layar dan mengulanginya kembali dalam urutan yang sama atau sebaliknya.

Hasilnya, remaja dengan skor yang lebih tinggi untuk kecanduan TikTok berkinerha lebih buruk pada tes rentang digit maju dan mundur.

Kecenderungan ini menunjukkan penurunan kapasitas memori kereja di anata para penggemar TikTok ini. Anak-anak muda ini juga memiliki skor yang lebih tinggi untuk depresi, cemas, dan stres.

Ilustrasi seorang remaja sedang stres dan depresi. (FREEPIK)

  

Perbedaan remaja laki-laki dan perempuan

Ketika para peneliti menganalisis hasilnya secara terpisah pada laki-laki dan perempuan, perbedaan gender pun muncul.

Remaja perempuan cenderung memiliki skor kecanduan TikTok yang lebih tinggi. Namun, pada remaja laki-laki, skor depresi, kecemasan, dan stresnya lebih tinggi dengan kapasitas memori kerja lebih rendah.

Tidak terkait pula antara tingkat stres secara signifikan dengan skor pada tes rentang digit mundur.

Penelitian menyatakan, tidak jelas apakah penurunan kapasitas memori yang terjadi pada remaja laki-laki disebabkan oleh tingkat tekanan mental yang lebih tinggi.

Dikatakan pula, hasil penelitian ini tidak mewakili semua remaja di China dan perlu riset lebih jauh di masa depan.

Penelitian longitudinal (dilakukan dalam waktu panjang) akan menjelaskan hubungan antara Kesehatan mental, kecanduan TikTok, dan kehilangan memori dari waktu ke waktu.

Berita Lainnya