Hujan; antara Fakta, Genangan, dan Kenangan di Baliknya

Hai Kawula Muda, ternyata ini alasannya kenapa hujan bikin rindu.

Ilustrasi hujan. (UNSPLASH)
Sun, 11 Sep 2022

Masuk bulan berakhiran ber, biasanya itu artinya musim hujan pun tiba. Sebagian dari kita pasti punya kenangan khusus tentang turunnya air dari langit ini.

Ada yang mengeluh karena aktivitas luar rumah jadi terganggu, cucian baju yang tak kering-kering, tapi ada juga yang justru merasa bahagia atau justru malah makin rindu. Lho, kok bisa begitu?

Nah, ternyata faktanya selain kerepotan-kerepotan urusan domestik, hujan sebetulnya banyak membawa kebahagiaan lho.

Supaya tak selalu mengeluh dan tahu jawabannya kenapa bikin bahagia ketika datang hujan, berikut fakta-fakta menarik tentang hujan yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Suara rintik hujan bikin rileks

Rintik air hujan dapat menghasilkan nada-nada latif yang dinamakan pitter. Pitter merupakan suara derai air hujan di permukaan Bumi yang dapat dipergunakan menjadi terapi dan relaksasi.

Itulah sebabnya setiap kita mendengarkan suara tetesan air hujan, hati kita terasa hening serta seperti menyatu dengan alam.

Menurut penelitian, setiap orang pada dasarnya mengalami depresi ringan. Suara rintik hujan bisa menjadi salah satu cara menangani kondisi depresi tersebut.

Rintik hujan juga masuk ke dalam karakteristik suara jenis white noise, yaitu suara yang konstan sehingga mampu menutupi suara-suara lain yang cenderung berisik. Hal ini membuat kita hanya fokus pada suara hujan yang membuat pikiran kita menjadi rileks.

2. Teringat mantan 

Pasangan di tengah hujan. (FREEPIK.COM)

  

Menurut para ilmuwan, hujan mempunyai kemampuan memberikan sugesti seseorang untuk meresonansikan ingatan. Nah, inilah yang mungkin membuat banyak orang bilang "hujan tidak hanya membawa genangan, akan tetapi juga kenangan". Itulah mengapa umumnya ketika hujan, kita sering mendapatkan ide, jadi melow, dan sendu.

3. Aroma hujan menenangkan

Petrichor adalah aroma tanah yang basah karena air hujan. Aroma ini mampu merangsang indera penciuman yang kemudian diterjemahkan oleh dua area otak yaitu amigdala dan hipokampus yang bertugas mengatur emosi dan memori.

Hal ini juga menyebabkan kita sering mengingat kenangan positif di masa lalu. Ingatan ini membuat kita nyaman dan tenang di kala hujan turun.

Aroma tersebut sebenarnya dihasilkan dari proses kimia dasar, yakni bahan-bahan organik yang terurai menyatu dengan tanah, batu, dan mineral.

4. Tanaman jadi lebih hijau dan segar

Bila kita perhatikan, daun-daun saat terkena air hujan akan berwarna lebih hijau dan lebih cerah dari sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh kandungan nitrogen di dalam rintik air hujan. Selain itu juga karena kotoran yang menempel di daun-daun ikut luruh bersama air hujan.

5. Air berputar pada daur yang seimbang

Tetesan air hujan paling sedikit memiliki ukuran 0,5 milimeter (atau 0,02 inci). Ketika ukurannya lebih besar dari itu, jatuhnya akan pecah menjadi tetes yang lebih kecil karena resistansi udara.

Dikutip dari laman The Weather Guys, tetes air hujan rata-rata memiliki kecepatan jatuh sekitar 10 meter per detik atau sekitar 20 mph.

Setiap detik ada lebih kurang 16 juta ton air yang menguap berasal bagian atas Bumi buat bahan hujan. Jumlah tersebut akan turun lagi ke Bumi pada bentuk air hujan setiap detiknya menggunakan volume yang sama pada satu tahun.

Ketika air terus berputar pada daur yang seimbang, proses ini menujukkan bagaimana alam melakukan keseimbangan.

Nah, Kawula Muda, masih ada yang enggak suka dengan hujan? Orang yang menyukai hujan, bisa mengatasi rasa depresinya dengan mendengarkan suara hujan. Baik saat hujan berlangsung maupun mendengarkan rekamannya saja.

Pikiran tenang yang dimilikinya membuat si penyuka hujan lebih mudah mengontrol emosi, peka terhadap sekitar, dan selalu berpikiran positif.

Jadi, kalau hujan turun, jangan mengeluh lagi ya..

Berita Lainnya