Kesurupan, Mitos atau Fakta?

Hai Kawula Muda, siapa nih yang suka kesurupan?

Ilustrasi orang tak sadarkan diri. (FREEPIK)
Tue, 26 Apr 2022


Kalau berdasarkan definisinya menurut Wikipedia, kesurupan atau kerasukan adalah keadaan kesadaran yang tidak biasa atau berubah dan perubahan perilaku terkait yang konon disebabkan oleh pengendalian tubuh manusia oleh roh, hantu, setan, atau dewa.

Uniknya, tak hanya di Indonesia, hampir di seluruh belahan dunia bisa ditemui masyarakat yang memercayai adanya kesurupan. Bahkan, kesurupan bisa menular hingga menimbulkan kesurupan massal.

Pertanyaanya, benarkah kesurupan adalah sebuah keadaan atau kondisi yang terjadi dikarenakan gangguan makhluk halus?

Cari perhatian?

Menurut dokter spesialis bedah syaraf Ryu Hasan, kesurupan tak pernah terjadi ketika seseorang sedang sendirian. Kesurupan terjadi saat seseorang di keramaian.

Hal ini dikarenakan orang kesurupan berusaha mencari perhatian orang banyak. Sementara di keramaian tersebut, alam bawah sadar seseorang juga ikut menyadari bahwa dirinya membutuhkan perhatian. Sehingga banyak orang ikut-ikutan kesurupan dalam keramaian.

Ilustrasi orang tidak bisa mengendalikan dirinya. (FREEPIK)

 

Oleh para ahli, kesurupan dimasukkan sebagai bagian dari dissociative disorder atau gangguan disosiatif, yakni bagian dari kelainan mental yang membuat penderitanya mengalami “putus hubungan” dengan pikiran, memori, lingkungan sekitar, pergerakan, maupun identitas dirinya.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Uganda telah membuktikan bahwa kebanyakan orang yang mengalami gangguan disosiatif adalah mereka yang memiliki pengalaman traumatis.

Selain itu, kesurupan juga dinilai memiliki kaitan erat dengan tekanan psikologis, tingkat keinginan bunuh diri yang lebih tinggi, dan post-traumatic disorder (PTSD).

Faktor didikan sejak kecil 

Selain karena pengalaman traumatis, kesurupan juga lebih mungkin menular di kelompok yang percaya dengan mistisme dan mengenal konsep kesurupan sejak kecil, sehingga berulangkali merekam peristiwa kesurupan dalam memorinya.

Bahkan, masih menurut Ryu Hasan, kesurupan juga bisa terjadi karena faktor genetik. Ada beberapa keluarga yang memang berbakat kesurupan, seperti keluarga yang seluruh anggotanya menjadi pemain kuda lumping.

Meskipun masih terus diteliti, menjadikan kesurupan sebagai suatu diagnosis medis akan membuat kesurupan lebih mudah untuk ditangani dan dicegah secara medis.

Jadi, apakah kesurupan itu masuk mitos atau fakta? Penjabaran-penjabaran tadi bisa dijadikan jawabannya ya.

Berita Lainnya