Kenapa Makanan dari Jogja dan Jawa Dominan Manis-Manis?

Hai Kawula Muda, kalian termasuk yang suka manis-manis juga enggak nih?

Gudeg, makanan bercita rasa manis khas Yogyakarta. (INDONESIA.GO.ID)
Sat, 08 Oct 2022

Gudeg, bakpia, cenil, klepon, yangko, wingko, geplak, getuk, dan masih banyak lagi lainnya, adalah panganan khas Yogyakarta alias Jogja dan Jawa yang punya satu kesamaan yaitu rasanya yang manis.

Ternyata, ada alasannya lho kenapa rasa makanan di Jogja dan Jawa Tengah itu identik dengan manis.

Jadi, pada zaman dahulu di masa penjajahan, Jogja, Jawa Tengah, sampai Jawa Timur rata-rata penghasilan terbesarnya adalah dari tebu.

Sampai-sampai mereka sempat mengalami kelaparan karena hampir semua lahan digunakan untuk menanam tebu, sehingga masyarakat tidak bisa menanam padi.

Itulah kenapa di Jogja, Jawa Tengah dan Timur banyak sekali pabrik gula. Dan berawal dari situlah, kenapa Jogja, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sangat menjunjung tinggi rasa masakannya yang manis-manis alias nyaris semua makanan mereka dominan dengan rasa yang juga paling disukai oleh semut ini.

Klepon, cenil, jajanan bercita rasa manis. (SUARAPEMERINTAH.ID)

 

Tanam paksa

Bermula dari adanya tanam paksa pabrik gula di Yogjakarta yang mulai bermunculan sejak 1830, saat pemerintah Hindia Belanda mengalami defisit parah akibat terkuras untuk perang Jawa menghadapi Pangeran Dipenogoro pada 1825-1830.

Johannes Van Den Bosh yang kala itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda, mempunyai ide untuk mengadakan sistem kulturstelsel atau tanam paksa untuk menyelamatkan keuangan dari keterpurukan.

Kulturstelsel mewajibkan setiap desa menyisihkan 20 persen dari tanah yang dimiliki untuk diserahkan kepada pemerintah guna ditanami komoditi ekspor seperti nila, teh, kopi, tembakau, dan tebu.

Sepanjang abad ke-19, gula menjadi komoditi ekspor paling utama dari negeri jajahan Belanda, yakni mencapai 77,4 persen dari total ekspor pada 1840.

Pada tahun-tahun inilah pemilik modal mulai menjalankan usahanya di wilayah Vorstenlanden, termasuk Yogyakarta.

Pada 1909, di Yogyakarta telah berdiri 11 pabrik gula, kemudian meningkat menjadi 17 pabrik pada 1921. Beberapa tahun berselang, bertambah lagi menjadi 19 pabrik gula.

Namun, dari 19 pabrik gula di Yogyakarta itu hanya sedikit yang masih dapat dilihat bangunan fisiknya. Satu di antaranya adalah pabrik gula Madukismo yang berada di selatan Kota Yogyakarta.

Pabrik gula Madukismo didirikan oleh Raja Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada 1959. Sayangnya, kini pabrik gula yang berdiri di wilayah Yogyakarta hanya tersisa beberapa saja.

Kereta tebu di Pabrik Madukismo Yogyakarta. (GUDEG.NET)

  

Filosofi dan zaman Majapahit

Manisnya makanan Jogja, ternyata juga tidak terlepas dari budaya dan filosofi orang Jawa. Bagi masyarakat Jawa Keraton, rasa manis memiliki filosofi dan simbol kenikmatan.

Selain itu, ternyata cita rasa manis itu juga sudah terjadi secara turun temurun sejak zaman kerajaan Majapahit. Jadi, tak heran ya jika mereka sangat menjunjung tinggi makanan-makanan manis.

Kesukaan masyarakat Jawa terhadap cita rasa manis juga terjadi karena kondisi alam di pulau Jawa. Zaman dahulu, wilyah Pulau Jawa melimpah dengan pohon kelapa. Karena itulah, masyarakat setempat memanfaatkan pohon tersebut dengan berbagai inovasi.

Mereka terbiasa membuat gula kelapa atau yang kita kenal sebagai gula jawa yang menciptakan rasa manis. Namun tidak hanya manis, kuliner khas Jawa juga memiliki cita rasa gurih yang umumnya berdampingan dalam satu menu.

Tidak hanya makanan, kebanyakan minuman di Jawa juga memiliki rasa manis. Masyarakat Jawa biasanya menggunakan pemanis dari gula dalam proses memasak atau membuat minuman. Sementara, gula aren saat itu digunakan pada minuman herbal atau jamu saja.

Informasi tambahan, bagi yang belum tahu bedanya gula aren dengan gula jawa nih. Gula jawa itu dari nira pohon kelapa, sedangkan gula aren dari nira aren atau pohon lontar.

Nah, sekarang jadi tahu ya kenapa orang Jogja dan Jawa begitu suka dengan makanan yang manis-manis.

Berita Lainnya