Kisah Pilu Keluarga Whitaker, Jalani Perkawinan Sedarah yang Sebabkan Kelainan Mental dan Fisik!

Kawula Muda, salah satu anggota keluarganya bahkan tidak bisa berbicara.

Keluarga Whitaker yang diduga melakukan perkawinan sedarah. (THE SUN)
Tue, 18 Oct 2022


Nama keluarga Whitaker beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan. Keluarga yang tinggal di kota bernama Odd di pedesaan West Virginia, Amerika Serikat ini menjadi topik perbincangan hangat karena seluruh keluarga mengalami kelainan mental dan fisik.

Dikutip dari National Geographic, kisah pilu yang dialami oleh keluarga Whitaker ini diduga karena keluarga mereka telah menjalani perkawinan sedarah atau incest dalam kurun waktu yang tidak diketahui sampai sekarang.

Anggota keluarga Whitaker yang terdiri dari Lorraine, Ray, dan Timmy diketahui menderita cacat mental. Bahkan, Ray sama sekali tidak bisa berbicara dan hanya dapat mendengus.

“Beberapa anggota hanya berkomunikasi melalui gerutuan dan tidak dapat berbicara. Beberapa tidak bersekolah,” tulis Caitlin Hornik kepada The Sun.

Caitlin Hornik menulis tentang keluarga Whitaker dalam sebuah artikel berjudul Living in Filth: Inside horrifying secrets of ‘most famous inbred family’ who ‘speak in grunts and live in squalor’ in town called Odd yang terbit pada 31 Mei 2022.

Ray, Lorraine, dan Timmy memiliki hubungan keluarga dan mereka tinggal bersama satu sama lain. Sedangkan anggota keluarga lainnya yaitu Freddie telah meninggal dunia karena serangan jantung sejak lama.

Kisah keluarga Whitaker ini mirip dengan incest yang dilakukan oleh keluarga Colt Clan, di mana ayah dari keluarga tersebut menyerang putrinya sendiri untuk memiliki anak. Para saudara perempuan dari keluarga itu berbagi tempat tidur dengan saudara laki-laki mereka.

Viral setelah film dokumenter The Whitaker diunggah ke YouTube

Nama keluarga Whitaker kemudian menjadi viral setelah Mark Laita, seorang photographer yang mengungkap keberadaan mereka dalam bukunya berjudul Created Equally terbitan 2004, membuat film dokumenter tentang keluarga tersebut.

Saat kunjungannya pada 2020, Mark Laita merekam video dan menjadikannya film dokumenter dan diunggah ke YouTube. Film dokumenter perkawinan sedarah Whitaker berjudul Inbred Family – The Whitetakers itu ditonton lebih dari 29 juta views, namun mendapatkan lebih banyak unlike atau tidak suka daripa suka.

Laita mengatakan bahwa kunjungannya ke kediaman Whitaker adalah hal yang paling gila pernah ia alami. Menurut Laita, keluarga Whitaker memiliki tetangga yang sangat protektif. Mereka bahkan enggak segan untuk mengusir siapa saja yang datang ke situ untuk mendokumentasikan apalagi menghina keluarga Whitaker. 

Laita bercerita bahwa ia sempat tidak mendapat sambutan hangat saat bertemu dengan keluarga tersebut awalnya. Seorang tetangga yang berada di sekitar kediaman Whitaker tiba-tiba saja muncul sambil marah-marah dengan membawa senapan.

Tetangga tersebut mengatakan bahwa ia akan memakai senapan itu jika Laita tidak meninggalkan keluarga Whitaker.

Setelah melakukan diskusi panjang dengan para tetangga di sekitar kediaman keluarga Whitaker, Laita akhirnya diizinkan untuk bertemu dan memublikasikan kehidupan keluarga Whitaker.

Keluarga Whitaker yang misterius

Keluarga Whitaker memang sangat misterius. Mereka sangat tertutup dan tidak ada yang mengetahui asal dan siapa orang tua mereka. Bahkan para anggota keluarga juga tidak pernah mengungkap apa pun tentang asal usul keluarga mereka karena keterbatasan komunikasi.

Dalam bukunya, Laita menyebutkan bahwa dia harus melakukan empat kali kunjungan dan memberi mereka hadiah berupa uang, makanan, dan pakaian untuk membuat mereka berbicara.

“Individu dalam video ini adalah kakak beradik, kecual Timmy yang merupakan sepupu. Tidak mungkin saya dapat mengonfirmasi bahwa orang tua Whitaker memiliki hubungan keluarga, tetapi mengingat bahwa ini memang terjadi di bagian negara ini dan keluarga Whitaker adalah kasus paling ekstrem yang pernah saya lihat sejauh ini,” tulis Laita.

Dari pertemuannya dengan keluarga Whitaker, Laita lalu menemukan sebuah hipotesis yang menyimpulkan bahwa penderitaan keluarga ini adalah efek  dariperkawinan sedarah yang terjadi dalam keluarga tersebut.

Hipotesis ini berdasarkan dari efek dan pola tradisi perkawinan sedarah yang sering terjadi di wilayah Virginia Barat. Dan keluarga tersebut mendapatkan perlindungan dari tetangga, sehingga banyak rahasia yang tidak boleh disebarluaskan.

“Saya berani bertaruh bahwa perkawinan sedarah adalah setidaknya sebagian bertanggung jawab atas kelainan mental dan fisik yang terlihat pada Lorraine, Freddie, Ray, dan Timmy,” lanjutnya.

“Banyak laporan mengungkap bahwa keturunan inbrida (perkawinan sedarah) menderita cacat kognitif, gangguan fungsi paru-paru, penyakit jantung, dan rentan terhadap penyakit lain. Anak-anak inbrida berisiko mengalami kelainan genetik resesif,” kata Laita.

Apa itu perkawinan sedarah?

Perkawinan sedarah berarti anggota keluarga dekat yang melakukan hubungan seksual untuk memiliki anak. Ini bertentangan dengan tujuan biologis kawin yang merupakan pengocokan DNA.

Berbagai ilmuwan dan dokter telah mengonfirmasi dan menetapkan bahwa perkawinan sedarah membuat keturunannya berisiko lebih besar mengalami cacat bawaan dan penyakit genetik.

Risiko cacat lahir akibat perkawinan sedarah adalah asimetri wajah, bibir sumbing, tubuh kerdil, gangguan jantung, peningkatan risiko terhadap beberapa tipe kanker, dan kematian neonatal.

Satu studi juga menyebutkan bahwa 40 persen anak hasil hubungan sedarah antara dua individu tingkat pertama (keluarga inti) lahir dengan kekuragan intelektual yang parah.

Akibat kecacatan yang dialami kelaurga Whitaker, mereka hidup di bawah penderitaan yang menyedihkan. Kengerian menyelimuti pola kebiasaan hidup mereka sehari-hari.

Dengan kondisi fisik dan mental yang dialami oleh keluarga Whitaker, maka tidak mungkin anggota keluarga ini bisa bekerja. Hal ini tentu saja semakin membuat keluarga ini hidup dalam kemiskinan. Apalagi, pendapatan tahunan di barat daya Virginia Barat sangat rendah.


Berita Lainnya