Orang Indonesia Disebut Kurang Piknik, Healing Cuma 2 Kali Setahun

Padahal kalo piknik bisa healing, yaa...

Ilustrasi piknik (UNSPLASH)
Wed, 14 Dec 2022


Kawula Muda, lo termasuk orang yang sering pergi piknik enggak nih? Pergi piknik memang seru banget dilakukan dengan bepergian ke suatu tempat di luar kota untuk bersenang-senang dengan membawa bekal makanan dan lain-lain.

Namun, masyarakat Indonesia masih tercatat sebagai masyarakat yang kurang piknik, loh. Menurut data UNWTO, orang Indonesia rata-rata hanya piknik 2,6 kali dalam setahun.

"Indonesia itu penduduknya termasuk yang jarang piknik. Dalam setahun rata-rata penduduk Indonesia hanya 2,6 kali setahun bepergian (piknik), jika dibandingkan dengan negara lainnya," terang Direktur Utama SDM InJourney, Herdy Harman, melansir dari laman Kompas, Rabu (14/12/2022).

Indonesia berbanding jauh dengan negara Asia lainnya seperti Malaysia, China, dan Jepang. Di Malaysia sendiri, masyarakatnya bepergian 10,3 kali dalam setahun, China 7,7 kali, dan Jepang 4,7 kali setahun. Sementara itu, Korea Selatan sebanyak 6,6 kali dalam satu tahun.

Ilustrasi piknik (UNSPLASH)

"Potensial wisatawan nusantara dapat dimaksimalkan hingga 5 kali mendekati China. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan hingga 5 kali, akan mendorong dampak ekonomi langsung pada kisaran Rp 3.281 triliun atau setara 18,4 persen dari PDB," terang Herdy.

Hal ini cukup disayangkan melihat Indonesia yang punya banyak destinasi pariwisata yang bisa dikunjungi. Maka dari itu, InJourney bersama Kementerian Pariwisata terus mendorong agar wisatawan domestik bisa dimaksimalkan hingga mendekati 5 kali setahun.

Mulai dari gelaran event-event internasional, bisa menjadi contoh untuk pariwisata kreatif dan bisa dikembangkan lebih maksimal.

Apalagi pada liburan Natal dan Tahun Baru, InJourney memastikan tersedianya akomodasi dan infrastruktur yang memadai bagi masyarakat untuk liburan. Contohnya dengan ketersediaan 30 hotel dengan 3.629 kamar serta lokasi pariwisata TMII hingga Borobudur.

Direktur Utama InJourney, Dony Oskaria mengatakan, pihaknya bersama Kemenparekraf berupaya untuk mendorong pariwisata domestik, baik dari wisatawan domestik maupun luar negeri.

"Kalau orang berwisata, terjadi spending yang efeknya adalah pemerataan ekonomi di daerah wisata dan mengurangi terjadinya devisa outflow. 

Bagitupun kita ajak orang luar negeri ke Indonesia, untuk meningkatkan pendapatan devisa kita di sektor pariwisata," tuturnya.

Berita Lainnya