Pengaruh Warna Baju Terhadap Kualitas Tidur

Kawula Muda, ternyata gangguan tidur dapat dipengaruhi oleh warna baju yang dipakai pada saat tidur.

Foto ilustrasi. (FREEPIK)
Thu, 06 Aug 2020

Insomnia merupakan gangguan yang ditandai dengan kesulitan untuk tidur atau sering terbangun di malam hari. Insomnia dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya stres, sakit, mengonsumsi obat-obatan, serta faktor lingkungan yang dapat menganggu tidur.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa warna dominan di sekitar tempat tidur, termasuk warna cat kamar dan warna baju yang dikenakan seseorang pada saat tidur, akan memengaruhi kualitas tidur seseorang.

Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa baju berwarna gelap akan membuat seseorang menjadi sulit tidur, karena warna gelap dapat menimbulkan ilusi optik, yang dapat mengurangi produksi hormon melatonin, yaitu senyawa yang mengatur pola tidur manusia setiap hari.

Jadi, warna apa saja yang bisa membuat tidur semakin berkualitas dan jauh dari insomnia?

Warna biru

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Travelodge terhadap 2.000 orang dengan gangguan insomnia di Inggris, warna biru mampu membuat seseorang tidur lelap selama 7 jam 52 menit setiap harinya.


Foto ilustrasi. (FREEPIK)

 

Di dalam retina manusia terdapat sel ganglion yang sangat sensitif terhadap warna biru. Sel ini kemudian mengirimkan sinyal-sinyal positif ke bagian otak yang memproduksi hormon melatonin.

Mengecat dinding kamar dengan warna biru juga dipercaya dapat membuat perasaaan menjadi lebih tenang, denyut jantung melambat, tekanan darah berkurang, sehingga tidur pun menjadi lebih nyaman.

Warna kuning

Memakai baju berwarna kuning saat tidur juga dapat membuat seseorang menjadi lebih lelap hingga mencapai 7 jam 40 menit.

Warna kuning dinilai mampu menciptakan atmosfer hangat dan nyaman, serta dapat menstimulasi sistem syaraf, sehingga membuat tubuh menjadi rileks.

Warna hijau

Warna hijau memiliki efek menenangkan dan membuat seseorang dapat tidur terlelap hingga 7 jam 36 menit. Menurut psikologi warna, hijau dipercaya mampu menciptakan efek seimbang, rileks, dan damai.


Foto ilustrasi. (FREEPIK)

 

Warna oranye

Dalam budaya kuno, pengaturan kamar dengan memakai warna oranye dipercaya dapat menyembuhkan paru-paru, stres, dan meningkatkan energi.

Namun, dalam penelitian yang dilakukan oleh Travelodge terhadap warga Inggris, penggunaan baju oranye saat tidur akan membuat seseorang tertidur selama 7 jam 28 menit. Untuk itu penggunaan baju berwarna orange sebaiknya dikurangi pada saat tidur.

Warna merah, emas, abu-abu, dan coklat

Pemakaian warna merah dalam kamar tidur, sebaiknya dihindari. Memakai baju berwarna merah pada saat tidur akan membuat kualitas tidur berkurang. Begitupun dengan warna emas, abu-abu, dan coklat.

Warna merah dianggap sebagai warna yang mencolok, sehingga pemakaian yang berlebihan akan menimbulkan kesan marah, sehingga kualitas tidur berkurang.

Warna abu-abu dan coklat dinilai memiliki efek suram dan dapat menimbulkan depresi, sehingga seseorang hanya dapat tidur selama 6 jam.


Foto ilustrasi. (FREEPIK)

 

Warna ungu

Warna yang paling dihindari pada saat tidur adalah warna ungu. Dari penelitan didapati bahwa orang yang tidur dengan memakai baju berwarna ungu rata-rata hanya akan tidur selama 5 jam 56 menit.

Ungu adalah warna yang secara mental merangsang otak agar tetap aktif, sehingga membuat otak tidak dapat berisitrahat.

Warna ungu akan merangsang kreatifitas di alam bawah sadar. Orang yang tidur dengan baju berwarna ungu akan merasa lelah pada saat bangun tidur, karena mengalami mimpi di malam hari.

Berita Lainnya