Penularan HIV/AIDS Lewat Ciuman, Benar atau Mitos?

Simak penjelasan dari ahli ini, yaa!

Lambang HIV (PEXELS/Anna Shvets)
Thu, 25 Aug 2022


Kasus HIV AIDS di Indonesia kembali terjadi dengan kasus yang tinggi. Memahami bagaimana cara penularan virus ini penting untuk mencegah penyakit beserta komplikasi HIV.

Salah satunya tentang ciuman yang disebut dapat menularkan HIV. Penularan ini masih jadi perdebatan. Apalagi tentang seks oral yang dilakukan dengan pasangan.

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), penularan HIV hanya bisa terjadi lewat perantara cairan tubuh tertentu. Cairan tubuh tersebut antara lain darah, air mani, cairan pra-ejakulasi, cairan anus, cairan vagina, dan ASI.

Lalu, apakah ciuman bisa menyebarkan HIV AIDS?

Berdasarkan laman Hello Sehat, jika hanya terjadi pertukaran liur, virus HIV tidak akan menyebar. Berbeda jika saat berciuman terdapat luka, seriawan, atau kontak darah dengan pasangan yang memiliki virus HIV, penularan dapat terjadi.

Hal yang sama juga berlaku bila bibir atau lidah tidak sengaja tergigit oleh pasangan selama berciuman. Luka baru itulah yang bisa jadi permulaan HIV melalui air liur pasangan, Kawula Muda.

HIV AIDS (UNPLASH)

Seks oral juga bisa menjadi media penularan HIV, nih. Secara teori, penularan bisa terjadi apabila seorang pria yang menderita HIV melakukan ejakulasi di mulut pasangan saat sedang melakukan seks oral.

Penularan ini terjadi saat seorang melakukan seks oral dengan lidah dalam keadaan mulut yang sedang seriawan atau terluka.

Selain itu, penggunaan benda atau mainan seperti boneka seks berisiko menularkan penyakit, termasuk HIV. Risiko penularan pun semakin tinggi jika mainan seks yang dipakai tidak dilapisi pelindung.

Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa dirinya telah terpapar gejala HIV yang umumnya tidak langsung muncul di tahap awal penyakit. Jadi, sekarang lebih hati-hati ya, Kawula Muda.

Berita Lainnya