Studi: Otak Manusia Bisa Menyusut Akibat Perubahan Iklim dan Tekanan

Hati-hatilah Kawula Muda

Ilustrasi Otak Manusia (UNSPLASH/milad fakurian)
Tue, 15 Aug 2023

Kawula Muda, terdapat sebuah studi yang menyebutkan adanya penyusutan ukuran otak manusia dan disebabkan oleh dampak perubahan iklim.

Dilansir dari IDX Channel, perubahan iklim memang menjadi faktor penyebab manusia harus terpaksa beradaptasi dengan lingkungannya. Salah satunya adalah cuaca panas yang ekstrem, bahkan bumi akan memecahkan rekor suhu rata-rata terpanas pada 2023-2024. 

Ternyata, bukan hanya cuaca saja yang berubah karena perubahan iklim, tapi juga pada fisik manusia salah satunya otak manusia.

Terdapat penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan kognitif, Jeff Morgan Stibel dari Museum Sejarah Alam di California yang mengungkapkan adanya hubungan antara perubahan iklim dan penyusutan pada ukuran otak manusia. Diketahui hubungan antar keduanya sangat besar.

Dalam penelitiannya, Morgan menggunakan empat rentang usia fosil manusia yang berbeda yaitu pada 100 tahun, 5 ribu tahun, 10 ribu tahun, dan 15 ribu tahun untuk membantu menjelaskan kesalahan penanggalannya.

Kemudian Morgan memasukkan perkiraan ukuran tubuh yang disesuaikan dengan wilayah geografis dan jenis kelamin untuk memperkirakan ukuran otak.

Morgan pun membandingkan ukuran otak dengan empat catatan iklim, termasuk data suhu dari European Project for Ice Coring in Antartica (EPICA) Dome C. Inti es di EPICA Dome C memberikan suhu permukaan selama lebih dari 800 ribu tahun.

Selain itu, Morgan juga sebut adanya respons adaptif yang muncul dalam analisis catatan iklim dan sisa-sisa manusia selama periode 50 ribu tahun.

Morgan juga melihat bagaimana ukuran otak dari 298 spesimen Homo berubah selama 50 ribu tahun terakhir dalam kaitannya dengan peningkatan suhu global. 

Diketahui, jika iklim menjadi lebih hangat, maka rata-rata ukuran otak akan menyusut jauh lebih kecil dari pada saat iklim sedang dingin.

otak (unsplash/robinaweermeijer)

 

Dilansir dari Kompas, studi tersebut juga menunjukkan dampak perubahan pada iklim terhadap penyusutan otak manusia, Morgan memperoleh data ukuran tengkorak dari sepuluh sumber terbitan terpisah, dengan total 373 pengukuran dari 298 fosil manusia berumur 50 ribu tahun.

Diketahui, dalam 50 ribu tahun terakhir, terdapat perubahan iklim yang dikenal dengan Last Glacial Maximum, yang menyebabkan suhu rata-rata menjadi lebih dingin secara konsisten hingga akhir Pleistosen akhir dan suhu rata-rata bumi mengalami kenaikan selama periode Holosen hingga saat ini.

Hasil studi itu menunjukkan dampak perubahan iklim terhadap otak manusia mengalami penurunan ukuran rata-rata otak sebesar lebih dari 10,7 persen selama periode pemanasan Holosen. 

Pada evolusi tersebut telah terjadi dalam periode waktu yang relatif mulai 5 ribu hingga 17 ribu tahun, dan tren pun menunjukkan bahwa pemanasan global yang sedang berlangsung dapat berdampak buruk pada kognisi manusia.

Selain itu, hasil studinya juga menunjukkan bahwa perubahan iklim terhadap ukuran otak manusia menjadikan beberapa faktor perubahan evolusioner tertentu, besar kemungkinan perubahan ini adalah dampak dari respons terhadap tekanan lingkungan.

Berita Lainnya