Terkait Akhir Jaman, Elon Musk akan Bangun Bahtera Nabi Nuh

Hai Kawula Muda, siapa yang mau ikut pindah ke Mars nih?

CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. (INSTAGRAM/ELON MUSK)
Sun, 19 Dec 2021

Terinspirasi dari kisah Nabi Nuh, pendiri dan CEO SpaceX, Elon Musk berencana membuat roket yang dinamai Bahtera Nuh Futuristik.

Roket canggih ini kelak akan digunakan untuk membawa mahluk Bumi (manusia, hewan, dan tumbuhan) ke planet Mars.

Tak hanya sampai di situ, Elon Musk juga memiliki visi untuk membangun ‘kota mandiri’ untuk hewan, manusia, dan tumbuh-tumbuhan ke Planet Merah tersebut.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah TIME, Musk mengatakan, “Tujuan keseluruhannya adlaah membuat kehidupan multi-planet dan memungkinkan umat manusia menjadi peradaban penjelajah luar angkasa.”

Miliarder berusia 50 tahun yang baru saja dinobatkan sebagai Person of the Year 2021 oleh TIME itu menjelaskan, memiliki rencana eksplorasi ruang angkasa setelah roket Starship SpaceX mendarat di Mars dalam lima tahun ke depan.

CEO Tesla ini juga mengaitkan tanda-tanda akhir Bumi dengan Bahtera Nuh Furturistik tersebut.

“Dan hal besar berikutnya adalah membangun kota mandiri di Mars dan membawa hewan dan mahluk Bumi ke sana. Semacam bahtera Nuh Futuristik” kata Musk.

Musk telah berulang kali mengatkaan, dia berharap dapat membantu manusia menginjak Mars karena sumber daya Bumi semakin berkurang dan perubahan iklim yang semakin memperburuk keadaan.

Menurut Musk. tujuannya secara keseluruhan adalah membuat kehidupan menjadi multi-planet dan memungkina umat manusia menjadi peradaban luar angkasa.

CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. (INSTAGRAM/SPACEX)

  

Diragukan ilmuwan lain

Ide Elon Musk untuk membawa kehidupan ke Mars secara ilmiah dianggap ‘agak’ berlebihan karena kendala atmosfer CO2 planet merah itu menjadi penghalang untuk kolonisasai, karena hewan dan manusia di Bumi perlu menghirup oksigen untuk bertahan hidup.

Meski demikian, rencana Musk membawa Bahtera Nuh Futuristik ke Mars menjadi bahan olok-olok sejumlah ilmuwan.

Beberapa ilmuwan menilai, angan-angan tersebut sangat sulit dicapai dan hanya dapat dilakukan berabad-abad mendatang.

Seorang ilmuwan yang berbasis di Los Alamos di New Mexico Roger Wiens mengatakan, Mars yang memiliki atmosfr CO2 mungkin hanya bisa menjadi tempat untuk menumbuhkan tanaman. Itu pun dengan catatan, harus daam kondisi hangat dan disiram.

Namun, apabila Mars dijadikan tempat untuk memelihara hewan, lokasi itu menjadi tempat yang dinilai mengerikan, karena hewan memutuhkan Oksigen untuk bernapas.

Dikutip dari Daily Mail, Wiens mengatakan bahwa manusia mungkin cukup pintar untuk menggunakan sistem pernapasan oksigen. Tetapi apakah seekor hewan akan cukup pintar untuk menyesuaikan sistem seperti itu?

Menurutnya, tidak akan semudah itu. Wiens mengatakan, dalam penerapannya akan banyak hewan mati pada akhirnya.

Berita Lainnya