Hindia Klarifikasi usai Dituding Penganut Satanic di Album Lagipula Hidup Akan Berakhir

after all, konsepnya keren sih!

Special Showcase "Lagipula Hidup Akan Berakhir" bersama Prambors, Antara Suara, dan Sun Eater (PRAMBORS/Fajrina Nadya)
Mon, 20 Nov 2023


Baskara Putra atau Hindia jadi sorotan dan dituding sebagai musisi asal Indonesia yang mengikuti aliran satanic atau satanisme. 

Tudingan tersebut datang setelah viral beberapa cuplikan aksi panggung di konser Lagi Pula Hidup Akan Berakhir (LHAB) yang merupakan konser dari album terbarunya dengan judul yang sama.

Dalam konser tersebut, terdapat visual art yang membantu aksi panggung Hindia lebih hidup dan beberapa gimmick panggung lainnya yang bisa dinikmati oleh para penggemar yang menonton konser.

Sayangnya, aksi-aksi tersebut menjadi tudingan Hindia penganut satanic atau satanisme, di antaranya karena ada sosok patung bersayap malaikat mengangkat dua jari yang disamakan dengan Baphomet, sosok imajinasi dewa berbentuk seperti kambing sebagai figur okultisme dan satanisme. 

Ada pula momen di mana penonton diminta untuk menutup mata dengan kain kala Hindia menyanyikan lagu “Matahari Tenggelam” serta penggalan lirik yang berbunyi, “kudoakan kita semua masuk neraka.” yang menjadi dasar tudingan tersebut meluas.

Untuk itu, Hindia dengan cepat melakukan klarifikasi dan menjelaskan secara detail tentang makna-makna dari album LHAB, aksi panggung dalam konser hingga lirik lagu yang dituding merupakan bagian dari aliran satanisme.

Klarifikasi Hindia setelah dituding penganut Satanic dalam album "Lagipula Hidup Akan Berakhir"

  

Menurut keterangan Hindia, album Lagipula Hidup Akan Berakhir memiliki empat topik besar yang jauh dari satanisme, yaitu keresahan terhadap inflasi, perkembangan teknologi, politik dan krisis iklim.

“Dalam bahasa visual dan arahan artistik/narasi, saya mengemas keempat topik tersebut dengan simbolisme malaikat maut, dan dikemas menjadi empat interlude yang menggambarkan personifikasi malaikat maut ini ke dalam bentuk ‘lagu’ yang berjudul ‘Wawancara Liar (Part 1 sampai 4), yang termasuk di dalam album,” ujarnya dalam keterangan yang ia sampaikan ke dalam Instagram resminya @wordfangs.

Penggambaran keempat malaikat itu pun diadaptasi oleh Ramzi Firhad selaku visual artist dalam cover album LHAB dari Four Horsemen of Apocalypse (Alkitab, Wahyu 6:1-8).

Ia juga menjelaskan kehadiran ‘sosok’ malaikat maut dalam konsernya melalui sebuah patung dan simbol tangan. 

Klarifikasi Hindia setelah dituding penganut Satanic dalam album "Lagipula Hidup Akan Berakhir" (INSTAGRAM/wordfangs)

  

Konser yang digelar di empat kota dengan konsep-konsep berbeda ini selain dibantu oleh visual dari VNGNC yang dikemas dengan apik, namun juga adanya berbagai elemen estetika sebagai tambahan untuk memberikan pengalaman live performance sesuai dengan arahan kreatif yang dipilih Hindia bersama tim.

Adanya malaikat maut sebagai salah satu elemen estetika pun kemudian diketahui diambil dari literatur dan mitologi Four Horsemen of the Apocalypse sebagai perumpamaan dari malaikat-malaikat yang pernah dianggap baik namun membawa petaka. 

Sedangkan, terkait dengan lirik lagu “Matahari Tenggelam” yang memiliki lirik mendoakan orang masuk ke ‘neraka’, Hindia menceritakan makna di balik lagu yang viral ini.

Klarifikasi Hindia setelah dituding penganut Satanic dalam album "Lagipula Hidup Akan Berakhir"

“Matahari Tenggelam” merupakan lagu tentang cyber bullying dan penggalan lirik “Kudoakan kita semua masuk neraka” merupakan kiasan ekstrim yang menggambarkan rasa sakit hati ketika Baskara Putra merasakan cyberbullying yang menyudutkan dirinya di internet. Ia ingin semua orang yang menjadi tukang bully merasakan sakitnya ‘neraka’ yang dirasakannya setiap kali dicerca ramai-ramai. 

Dalam penjelasan di halaman terakhirnya, mengenai adegan menutup mata dengan kain di konser LHAB, ini hanyalah sebuah gimmick pertunjukan di mana tim dari Hindia ingin memberikan kesan spesial kepada pengguna dress code warna merah yang lebih sedikit daripada warna Hitam dan Putih, untuk bisa menikmati visual adegan “Matahari Tenggelam” dengan mata telanjang sedangkan yang lainnya hanya boleh mendengarkannya saja.

Klarifikasi Hindia setelah dituding penganut Satanic dalam album "Lagipula Hidup Akan Berakhir" (INSTAGRAM/wordfangs)

Di samping semua kegaduhan yang ada, dalam klarifikasi detailnya, Hindia pun menyisipkan permintaan maaf secara terbuka.

“Miskalkulasi saya adalah tidak memberikan konteks dan penjelasan yang menyeluruh terhadap unsur bahasa visual dan arahan artistik yang digunakan dalam konser LHAB,” ujarnya.

“Oleh karenanya, saya meminta maaf terhadap kegaduhan yang terjadi beberapa hari belakangan ini,” lanjut Hindia.

Gimmick, aksi, dan desain visual yang digunakan dalam konser musik memang sering dilakukan untuk mendukung konsep dari lagu yang dimainkan, Kawula Muda. Ada baiknya untuk mengetahui alasan di baliknya dan mengapresiasi para musisi yang sudah memberikan banyak inspirasi di industri musik sebelum menghakimi, ya.

Berita Lainnya