Hai Kawula Muda, bertambah lagi pasokan vaksin Covid-19 untuk masyarakat Indonesia.
Vaksin Covid-19 jenis AstraZeneca telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta Senin (8/3/2021) pukul 17.50 WIB. Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Melu Retno Marsudi mengawal kedatangan vaksin ini.
Vaksin yang berjumlah 1,1, juta dosis tersebut adalah merupakan bantuan dari Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) melalui skema COVAX.
COVAX adalah sebuah program pengadaan vaksin yang dilakukan GAVI bersama WHO, khususnya untuk negara-negara berkembang.
Sama seperti vaksin Sinovac, vaksin AstraZeneca juga dikembangkan dari vaksin dari virus SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19) yang dimatikan
Dari situs penelitian ilmiah Lancet, dialporkan efikasi dari AstraZeneca mencapai 70 persen. Angka ini didapatkan dari analisis hasil uji klinis tahap tiga di Brasil dan Inggris.
Angka efikasi tersebut didapat dari penggabungan data kelompk orang yang divaksinasi dengan tepat dan dosis yang keliru. Jika hanya menggunakan data kelompok yang tepat, ditemukan efikasi sebesar 64 persen.
Dengan hasil tersebut, vaksin AstraZeneca telah mencapai stnadar efikasi minimal vaksin Covid-19, yaitu 50 persen.
Untuk penggunaannya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendorong penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk semua orang dewasa di atas 18 tahun, termasuk lansia pada 18 Februari 2021.
Dengan demikiaan, vaksin ini membuka peluang untuk mempercepat vaksinasi di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Ketua Kelompok Penasihat Strategis Ahli Imunisasi WHO, Alejandro Cravioto, berharaap efek vaksinasi pada lansia memiliki efikasi sama dengan penerima yang lebih muda.
Vaksin AstraZeneca tidak perlu disimpan di suhu ruangan sangat dingin seperti Pfizer sehingga memudahkan pendistribusian vaksin. Harga AstraZeneca juga lebih murah ketimbang Pfizer.
Vaksin AstraZeneca diberikan dalam dua kali suntikan. Suntikan kedua akan diberikan 8 sampai 12 minggu dari suntikan pertama.