4 Negara Hapus Utang Indonesia Hingga Rp 5 Triliun, Kok Bisa?

Jadi kayak ala barter gitu, tapi fokusnya ke pembangunan, Kawula Muda!

Ilustrasi uang dolar yang menjadi utang Indonesia (FREEPIK)
Wed, 19 Oct 2022


Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu), Yustinus Prastowo menyebut empat negara akan menghapus utang Indonesia. Adapun jumlah utang tersebut mencapai 334,94 juta US Dollar atau sekitar Rp 5 triliun. 

“Sebanyak empat negara kreditur berkomitmen menghapus utang Indonesia lewat skema konversi atau debt swap,” tutur Yustinus mengutip CNNIndonesia pada Rabu (19/10/2022).

Keempat negara yang akan menghapus utang Indonesia tersebut adalah Jerman, Italia, Amerika Serikat, dan Australia. 

Apa Itu Skema Debt Swap?

Debt swap merupakan salah satu cara pembayaran utang Indonesia. Mengutip Kontan, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menjelaskan skema tersebut dilakukan dengan cara menukar. 

"Misal kita punya utang ke negara lain seperti negara-negara barat. Kita tahu mereka concern dengan isu lingkungan. Kemudian mereka ingin debt swap utang dengan kita. Kita tak perlu bayar utang tapi ditukar dengan memperbaiki lingkungan di negeri sendiri," ujar Lana pada Rabu (09/08/2017).

Oleh sebab itu, Debt Swap bersifat positif karena membangun infrastruktur di suatu negara. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun diketahui turut mendukung skema pelunasan utang dengan debt swap. 

“Sejalan dengan semangat PBB: ketimbang digunakan membayar utang, lebih baik uangnya dipakai untuk berinvestasi dalam ketahanan iklim, infrastruktur berkelanjutan, dan transisi hijau perekonomian,” tutur Yustinus. 

Skema Debt Swap Indonesia

Ilustrasi pembayaran utang (USNPLASH/REGULARGUY.ETH)

 

Kepada Indonesia kali ini, proyek yang ditawarkan pun bermacam-macam. Pemilihan jenis proyek tersebut berdasarkan kebutuhan sang negara kreditur. 

Untuk Jerman misalnya. Mereka meminta Indonesia untuk mengadakan proyek pendidikan, edukasi, kesehatan dan global fund. Sementara itu, Australia memilih jenis proyek kesehatan dan Amerika Serikat memilih proyek terkait dengan tropical forest. 

Terakhir, Italia meminta proyek housing and settlement sebagai bentuk debt swap tersebut. 

"Jadi jelas penghapusan utang ini memang menimbulkan konsekuensi, namun konsekuensi yang baik," tutur Yustinus. Indonesia disebut siap menggelontorkan dana hingga Rp 3,33 triliun. 

“Pemilihan bentuk debt swap tersebut dinilai Yustinus sebagai hal yang baik. “Ini capaian yang cukup bagus dan menunjukkan mutual trust yang tinggi,” tambahnya. 

Debt Swap Bukan Pertama Kali Dilakukan

Ilustrasi uang dollar (UNSPLASH/KOESTINTYN LI)

 

Sebelumnya, cara pelunasan utang dengan skema debt swap telah dilakukan sejak era pemerintahan Gus Dur. Tim ekonomi Gus Dur diketahui pernah mengatur skema debt swap dengan Kuwait pada 2001 lalu. Kala itu, Menteri Koordinator Perekonomian dipegang oleh sosok Rizal Ramli. 

Dengan teknik debt swap, pemerintah Indonesia dapat membangun Jembatan Pasupati di Bandung dari pemerintah Kuwait secara cuma-cuma. Selain itu, terjadi pula pengurangan utang dari Eropa setelah pemerintah Indonesia berkomitmen melakukan konservasi hutan di Indonesia. 

Kemudian, pada 2011 lalu, skema debt swap juga pernah dilakukan oleh Indonesia dan Amerika serikat. Saat itu, dilakukan investasi sebesar 28,5 juta dolar AS untuk membantu perlindungan hutan tropik di tiga area Kalimantan, Indonesia. 

Kesepakatan tersebut pun menciptakan model konversi hutan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Kalimantan. Kalimantan diketahui merupakan pulau terbesar ketiga di dunia serta merupakan rumah untuk hewan eksotis seperti orangutan, siamang, macan dahan, gajah kerdil, dan 15.000 tanaman berbunga. 

Jumlah Utang Luar Negeri Indonesia saat Ini

Ilustrasi pengecekan grafik utang Indonesia (UNSPLASH/CAMPAIGN CREATORS)

  

Bank Indonesia melaporkan utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2022 kembali menurun. Adapun pada akhir Agustus 2022, tercatat ULN Indonesia adalah sebesar 394,7 miliar dolar AS. Angka tersebut turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 400,2 miliar dolar AS. 

Adapun hal tersebut disebabkan oleh pelunasan pinjaman yang lebih tinggi serta kenaikan posisi Surat Berharga negara (SBN) yang mencerminkan kepercayaan investor asing. 

“Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” tulis Bank Indonesia dalam keterangan resminya seperti dikutip pada Rabu (19/10/2022).

Berita Lainnya