Amerika Izinkan Penggunaan Vaksin Pfizer untuk Anak Usia 5-11 Tahun, Bagaimana dengan Indonesia?

Hai Kawula Muda, semoga Indonesia segera mengizinkan ya.

Ilustrasi vaksinasi anak-anak. (FREEPIK)
Tue, 02 Nov 2021

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat berikan izin vaksin Covid-19 jenis Pfizer untuk penggunaan darurat terhadap anak usia 5-11 tahun pada Jumat (29/11/2021).

Berdasarkan bukti ilmiah dan rekomendasi para ahli, diketahui manfaat vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 pada anak usia 5 tahun lebih besar dibanding risikonya.

Dosis yang diberikan pada anak-anak hanya sepertiga dari dosis yang direkomendasikan pada anak usia 12 tahun ke atas.

Pfizer dinggap 91 persen efektif dalam mencegah penyebaran Covid-19 pada kelompok usia tersebut, terlepas dari dosis yang diberikan.

Vaksin Pfizer (Reuters/Dado Ruvic)

Mulai awal November

Jika penggunaan darurat vaksin Pfizer disetujui oleh semua pihak, sekitar 28 juta anak yang telah memenuhi syarat, diharapkan dapat melakukan vaksinasi dosis rendah ini. Vaksinasi akan dilakukan dua kali dengan jarak tiga minggu perdosisnya.

Pada awal November 2021, White House menyatakan bahwa sekitar 15 juta vaksin Pfizer siap dikirimkan dalam waktu seminggu setelah persetujuan.

Vaksin menjadi salah satu upaya penting untuk anak-anak yang akan melakukan aktivitas sekolah dengan normal. Hal itu diharapkan dapat melindungi anak-anak dari populasi luar atau risiko infeksi virus Covid-19.

“Kami sedang menyelesaikan perencanaan operasional untuk memastikan vaksinasi bagi anak-anak usia 5 hingga 11 tahun tersedia, mudah, dan nyaman,” uajr Jeff Zients, koordinator Covid-19 di White House.

Vaksin COVID-19 dinilai memberi efek samping lebih besar kepada perempuan. (REUTERS/

 

Bagaimana dengan Indonesia?

Di Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja resmi menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin darurat vaksin corona Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun.

Terkait vaksin Pfizer, Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam jumpa pers virtual, Senin (1/11/2021) menyatakan, pihaknya juga dapat memberikan izin yang sama bila pihak Pfizer segera mendaftar ke BPOM.

“Hanya kami membutuhkan yang bersangkutan (pihak Pfizer) untuk mendaftarkan produknya untuk anak 6-11 tahun, itu kami tunggu,” kata Penny.

Selain vaksin Pfizer, Penny mengatakan, saat ini vaksin Sinopharm juga masih berproses secara bertahap. Ia mengatakan, pemilik produk membutuhkan waktu untuk menyampaikan hasil uji klinik vaksin kepada BPOM.

“Karena data yang disampaikan oleh produsen vaksin pemilik produk juga bertahap, dari hasil uji kliniknya dan kami masih menunggu kelengkapan lebih jauh lagi terkait vaksin Sinopharm,” ujar Penny lagi.

Lebih lanjut, Penny mengatakan, pihaknya pro aktif agar perusahaan farmasi yang memproduksi vaksin dapat mendaftar ke BPOM terkait vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun.

“Bahkan kami pro aktif mengejar karena tentunya ingin memberikan beberapa alternatif vaksin untuk anak,” pungkas Penny.

Berita Lainnya