Banjir Bandang Flores, NTT, 41 Orang Meninggal Dunia dan Puluhan Warga Masih Belum Ditemukan

Hai Kawula Muda, Tanah Air kembali berduka, pray for NTT.

Pray For NTT untuk para korban bencana banjir bandang di Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). (INSTAGRAM/INFO BMKG)
Mon, 05 Apr 2021

Indonesia kembali berduka. Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (4/4/2021) dini hari menelan puluhan korban jiwa dan ratusan orang terdampak.

Puluhan rumah tertimbun lumpur dan sejumlah warga hanyut terbawa banjir di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Boleng, dan Desa Waiburak di Kecamtan Adonara Timur.

Wilayah lain yang juga terdampak banjir antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwedang, dan Desa Waiborak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado, serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.

Akibat bencana banjir banjir bandang ini setidaknya 5 jembatan putus dan puluhan rumah warga tertimbun lumpur, seperti di Desa Nelellamadike, dan puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat.

Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih terus melakukan penanganan darurat pasca insiden tersebut.

Menelan puluhan korban jiwa

Dalam jumpa pers yang disiarkan di YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (4/4/2021), dilaporkan per pukul 17.30 setidaknya ada 41 orang yang meninggal dunia.

“Kita verifikasi ulang saat kami mendapatkan data 41 orang meninggal dunia dalam pendataan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.

Selain korban tewas, dilaporkan juga 9 orang luka-luka, 27 orang hilang, dan 29 KK terdampak dan masih dalam pendataan.

“Sekali lagi, data ini sangat dinamis dan juga kita sedang melakukan verifikasi ulang dengan data ini per jam 17.30 WIB,” jelas Raditya.

Raditya juga memastikan BPBD terus melakukan pendataan dan memverifikasi data di lapangan untuk diakukan pemutakhiran.

Korban paling banyak berada di Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, dengan 35 warga meninggal dunia, 5 orang luka-luka, 19 orang hilang,  KK atau 20 jiwa terdampak.

Di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, terdapat 3 warga meninggal dunia dan 4 orang terluka serta 7 warga masih hilang.

Sementara itu, rincian korban di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado, sebanyak 3 warga meninggal dunia dan 1 orang hilang, dan 40 KK terdampak.

Terkendala alat berat

Dilansir dari Antara, Camat Adonara Timur Damianus Wuran mengungkapkan dalam evaluasi dan penanganan banjir bandang di wilayahnya, warga berupaya melakukan evakuasi secara mandiri karena terbatasnya alat berat.

“Kita kesulitan alat berat sehingga pencarian korban jadi lambat, karena alat berat yang ada saat ini sudah dievakuasi ke wilayah Kecamatan Ile Boleng yang juga terjadi banjir dan tanah longsor,” kata Damianus.

Banjir bandang di Waiwenang dan sekitarnya merupakan salah satu dari dua titik bencana di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, pada MInggu dini hari. Satu titik lain berupa banjir dan tanah longsor terjadi di Desa Nele Lamadike.

Dampak banjir bandang di Desa Waiburak, Kec. Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). (HUMAS BNPB)

 

Berita Lainnya