BBM Vivo akan Setarakan Harga dengan Pertamina

Jadi gak boleh lebih murah dari Pertamina, Kawula Muda!

Ilustrasi SPBU (UNSPLASH)
Mon, 05 Sep 2022


Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, mengatakan bahwa bahan bakar minyak (BBM) Vivo akan segera menyesuaikan harga dengan Pertamina.

“Dengan adanya penyesuaian harga Pertalite, Vivo akan menyesuaikan harganya segera,” tutur Tutuka mengutip CNNIndonesia pada Senin (05/08/2022). 

Ilustrasi SPBU (UNSPLASH/JUAN FERNANDEZ)

 

Lebih lanjut, Tutuka menjelaskan bahwa sudah ada komunikasi dengan pihak Direktorat Jenderal Migas Vivo terkait penyesuaian tersebut. “Nanti mereka menyesuaikanlah, harganya berapa tetap dari mereka tapi mereka akan menyesuaikan dengan kondisi saat ini,” tambah Tutuka. 

Sebelumnya, sempat viral di media sosial terkait harga BBM Vivo yang justru turun di tengah mahalnya harga minyak. 

Diketahui, SPBU Vivo menurunkan BBM jenis Revvo 89 dari Rp 9.290 menjadi Rp 8.900 per liter. Kemudian, ada pula BBM Jenis Revvo 92 yang menurunkan harga dari Rp 17.250 menjadi Rp 15.400 per liternya dan jenis Revvo 95 dari Rp 18.250 menjadi Rp 16.100. 

“Sebelumnya dan sampai saat ini, Vivo menghabiskan stoknya Ron 89 sampai 2 bulan ke depan dengan harga yang terjangkau masyarakat,” jelas Tutuka mengenai alasan murahnya harga BBM tersebut. 

Di sisi lain, Presiden Joko (Jokowi) Widodo baru saja mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, yakni jenis Pertalite dan Solar. Kini, harga Pertalite naik menjadi Rp 10.000 dari Rp 7.650 sedangkan Solar naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liternya.

Adapun pemerintah telah mengumumkan beberapa kebijakan bantuan sosial untuk membantu masyarakat yang terdampak naiknya harga BBM tersebut. 

“Bapak presiden juga menginstruksikan kita untuk membantu 16 juta pekerja yang memiliki gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan, dengan bantuan sebesar Rp 600.000 dibayarkan sekali,” tutur Sri Mulyani pada konferensi pers Senin (29/08/2022) mengutip Kumparan. 

Selain memberikan bantuan gaji pekerja, akan ada pula bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 12,4 triliun serta bantuan sektor transportasi sebesar Rp 2,17 triliun. 

Berita Lainnya