BRIN Rencanakan Buat Satelit Seberat 1 Ton Saingan Google Maps

ingin saingi Google Maps agar bisa melihat navigasi ke gang-gang kecil

Ilustrasi Navigasi Online (UNSPLASH/tamas tuzes katai)
Wed, 09 Aug 2023

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah merencanakan untuk membuat satelit pemetaan di wilayah Indonesia yang dianggap mampu menyaingi Google Maps untuk navigasi.

Dilansir dari CNN Indonesia, Robertus Heru selaku Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antartika BRIN saat ditemui di kantor BRIN, Jakarta pada Senin (07/08/2023) mengatakan, “Yang lagi kita ajukan untuk ekspansinya kalau saat ini kita bikin satelit 150 kilogram, kita mau bikin satelit yang lebih besar mencapai 1.000 kilogram.”

Menurut Robertus, perencanaan BRIN membuat satelit pemetaan itu berdasarkan kebutuhan dari para pengemudi transportasi online yang membutuhkan lensa pemetaan yang besar dikarenakan lensa pemetaan satelit saat ini memiliki pengindraan dengan jarak yang jauh. Maka dari itu, BRIN akan membuat satelit dengan lensa yang lebih besar, sehingga bisa melihat peta wilayah sampai ke gang-gang yang sempit.

Ilustrasi BRIN akan membuat satelit seberat 1 Ton (UNSPLASH/spacex)

 

“Karena satelit yang petanya dipakai sama abang Grab dan Gojek itu membutuhkan lensa yang lebih besar. Itu ke depan akan kita lakukan, supaya nanti peta Indonesia kita bisa bikin sendiri, kita tidak harus beli dari luar,” ungkap Robertus.

Robertus menyebutkan hingga saat ini para pengemudi transportasi online masih memanfaatkan layanan navigasi untuk antar jemput customer seperti layanan Google Maps.

Dilansir dari Berita Satu, Robertus kembali mengatakan, “Kita belum punya infrastrukturnya. Kita sedang merencanakan membuat infrastruktur ke depan, sehingga nanti untuk peta resolusi tinggi, kita enggak usah beli dari orang. Jadi kita punya satelit sendiri.”

Oleh karena itu, untuk menghasilkan peta dengan resolusi tinggi, dan lenda pada satelit harus besar, maka diperlukan satelit yang lebih besar dan bobotnya pun bisa mencapai 1 Ton.

Robertus juga merencanakan tidak hanya untuk pemetaan wilayah Indonesia, tapi juga akan memberikan layanan pendeteksi kendaraan. Hal itu mampu menjadi peluang kerja sama dengan pihak terkait yang dibutuhkan, sehingga satelit itu tidak hanya sebagai alat riset saja.

Ilustrasi Navigasi Online (UNSPLASH/tamas tuzes katai)

 

Satelit itu, juga akan di manfaatkan sebagai laporan deteksi penanggulangan bencana di Indonesia. walaupun begitu, satelit itu masih dalam tahap perencanaan dengan desain yang sudah dibuat.

“Begitu funding-nya approve, kita mulai. Desainnya sudah ada, tetapi kan skema yang kita inginkan itu kita mau supaya ada ekosistem juga tumbuh,” ucap Robertus.

Selain itu, BRIN juga mengumumkan bahwa saat ini tengah mengembangkan 19 satelit, mulai dari satelit resolusi yang sangat tinggi, satelit resolusi tinggi, satelit radar, hingga satelit konstelasi untuk komunikasi dan kebutuhan pengamatan bumi.

Semua satelit itu akan berguna untuk penyediaan data permukaan bumi yang dapat dipakai dalam keperluan di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, hingga bencana alam.

Berita Lainnya