Bukan Jarak Tempuh, Ternyata Ini Arti Angka di Papan Nama Stasiun Kereta

Jadi jangan salah lagi ya, Kawula Muda!

Ilustrasi plang stasiun kereta api (DETIK)
Wed, 12 Oct 2022


Ketika menggunakan transportasi kereta api jarak jauh, kerap kali terlihat simbol ‘+’ di papan nama tiap stasiun. Misalnya saja “Gambir +16 M” maupun “Malang +444 M”.

Nah, hal tersebut kerap disalahartikan oleh masyarakat umum sebagai jarak dari stasiun tersebut ataupun panjang sebuah rel.

Padahal, angka tersebut merupakan penunjuk elevasi alias ketinggian stasiun yang diukur dari permukaan air laut. Hal ini pun dijelaskan lewat akun resmi Kereta Api Indonesia (KAI) yang diunggah pada 23 Januari 2020 lalu. 

"Nah, asal tahu aja nih kalau simbol tersebut menunjukkan elevasi atau ketinggian stasiun yang diukur dari permukaan air laut dan dinyatakan dalam satuan meter (M)," tulis akun KAI saat itu. 

Untuk Apa Informasi Itu Dibutuhkan?

Kereta api, salah satu moda transportasi publik di Indonesia. (INSTAGRAM/KERETA API INDONESIA)  

Informasi mengenai ketinggian tiap stasiun rupanya dibutuhkan saat kereta jarak jauh belum secanggih saat ini. Saat itu, keterangan tersebut dibutuhkan untuk menentukan jenis lokomotif yang hendak dipakai serta jumlah rangkaian gerbong. 

Sebagai informasi, terdapat berbagai jenis lokomotif. Misalnya saja tidak semua lokomotif uap cocok untuk medan pegunungan. Selain itu, jumlah gerbong juga perlu disesuaikan dengan daya tarik lokomotif serta elevasi lintasannya.

Kemudian, petugas juga menentukan beban yang akan dibawa oleh petugas rem. Saat itu, kereta masih menggunakan perhitungan batu bara, bukan rem udara tekan seperti yang digunakan lokomotif saat ini. Karena hal tersebut, masinis perlu tahu kapan harus mulai melakukan proses pengereman.

Keterangan tinggi tersebut juga berguna untuk menentukan waktu tempuh dan kecepatan kereta berjalan. Pasalnya, kereta yang berjalan ke stasiun yang menanjak butuh waktu lebih lama bila dibandingkan dengan stasiun yang berdimensi rendah. 

5 Stasiun Tertinggi 

Kereta Api (UNPLASH)  

Mengutip unggahan Facebook resmi PT KAI Indonesia pada 29 Januari 2020 lalu, berikut 5 stasiun aktif tertinggi dari permukaan laut  di Indonesia!

- Stasiun Nagreg, Kabupaten Bandung. Stasiun ini memiliki ketinggian 848 M

- Stasiun Lebak Jero, Kabupaten Bandung. Stasiun ini memiliki ketinggian 818 M

- Stasiun Cipeundeuy, Kabupaten Garut. Stasiun ini memiliki ketinggian 772 M

- Stasiun Andir, Kota Bandung. Stasiun ini memiliki ketinggian 750 M

- Stasiun Cimindi, Kota Bandung. Stasiun ini memiliki ketinggian 736 M

5 Stasiun Terendah

Ilustrasi suasana di kedatangan stasiun kereta. (INSTAGRAM/KERETA API)

Mengutip unggahan Facebook resmi PT KAI Indonesia pada 29 Januari 2020 lalu, berikut 5 stasiun aktif terendah dari permukaan laut di Indonesia!

- Stasiun Surabaya Pasar Turi, Kota Surabaya. Stasiun ini memiliki ketinggian 1 M

- Stasiun Jerakah, Kota Semarang. Stasiun ini memiliki ketinggian 1,5 M

- Stasiun Belawan, Kota Medan. Stasiun ini memiliki ketinggian 1,9 M

- Stasiun Semarang Tawang, Kota Semarang. Stasiun ini memiliki ketinggian 2 M

- Stasiun Pariaman, Kota Pariaman. Stasiun ini memiliki ketinggian 2 M

Berita Lainnya