Ciri Virus Corona Omicron BA.4 dan BA.5, Berikut Cara Penanganannya

Kawula Muda jangan lupa pakai masker dan jaga kesehatan ya

Ilustrasi sub varian Omicron BA.4 dan BA.5. (GAVI.ORG)
Thu, 16 Jun 2022


Tren kenaikan kasus Covid-19 semakin meningkat, varian Omicron pun kini telah bermutasi menjadi BA.4 dan BA.5

Menurut dr. Restu Kurniawan, kedua subvarian tersebut diklaim lebih mudah menular dibandingkan strain asli (BA.1) maupun varian lainnya.

"Yang mengkhawatirkan dari varian tersebut adalah proses penyebarannya yang begitu cepat dan bisa tahan dengan vaksin," ujar dr. Restu saat dihubungi langsung oleh tim Prambors pada Rabu (15/6/2022) sore.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) telah melaporkan sudah ada 20 kasus pasien Omicron BA.4 dan BA.5 hingga Selasa (14/6/2022), terdiri dari dua kasus BA.4 dan 18 kasus BA.5. Total kasus melonjak bertambah 12 orang dalam waktu empat hari sebelumnya.

Batuk merupakan gejala yang banyak ditemui akibat Covid-19 (GETTY IMAGES)

Gejala Omicron BA.4 dan BA.5

Untuk gejalanya sendiri, dr. Restu menjelaskan bahwa gejalanya tidak jauh berbeda dengan gejala varian sebelumnya. Akan tetapi pada varian terbaru ini lebih banyak yang tanpa gejala.

"Untuk gejala Omicron BA.4 dan BA.5 ini hampir sama dengan varian sebelumnya, seperti batuk, sesak nafas, mual, muntah, nyeri sendi, kadang ada diare dan nyeri tenggorokan," tambahnya.

Indonesia telah resmi memasuki gelombang tiga Covid-19. (Reuters.com)

Apakah akan Mengganggu Proses Endemi di Indonesia?

Kekhawatiran terganggunya proses pandemi menjadi endemi di Indonesia terjadi akibat angka kasus Covid-19 belakangan ini kembali naik. Penyebaran cepat varian Omicron BA.4 dan BA.5 dianggap jadi penyebabnya.

"Untuk peralihan endemi sendiri sepertinya masih akan berlanjut, sebab dari Kemenkes sendiri masih belum ada pernyataan resmi untuk memperpanjang pandemi," ucapnya.

Ilustrasi orang sedang diisolasi. (FREEPIK)

Penanganan Jika Terlanjur Terpapar

Mengingat varian baru tersebut tidak jauh berbeda dengan varian sebelumnya, penanganan jika terlanjur terpapar pun relatif sama.

"Penanganannya sama, seperti Omicron pada umumnya, simtomatis, misalnya ada gejala apa dan diobati sesuai gejalanya," pungkasnya.

Untuk pencegahannya sendiri, dr. Restu menghimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan, tetap menjaga kebersihan dan memakai masker, serta mengimbau bagi yang belum melakukan booster agar segera mendapatkan vaksin booster.

Berita Lainnya