Covid-19 Kini Sudah Disebut Sindemi, Apa Ya Artinya?

Kawula Muda, kamu sudah tau kalo covid-19 sekarang disebut sindemi?

Ilustrasi virus corona Covid-19. (FREEPIK)
Mon, 16 Nov 2020

Covid-19 di Indonesia sudah tidak lagi disebut pandemi, melainkan sindemi. Kata ini merupakan akronim dari kata sinergi dan pandemi. Arti dari kata ini menunjukkan bahwa Covid-19 tidaklah berdiri sendiri, melainkan ada faktor lain yang mendukungnya.

Sindemi bukanlah istilah baru. Kata ini diciptakan oleh antropolog medis asal Amerika Serikat (AS), Merrill Singer, pada 1990-an untuk menjelaskan tentang dua penyakit atau lebih yang saling berinteraksi, yang menimbulkan dampak kerusakan yang lebih parah.

"Dampak dari interaksi ini juga difasilitasi oleh kondisi sosial dan lingkungan yang entah bagaimana dapat menyatukan kedua penyakit atau membuat populasi menjadi lebih rentan terhadap dampaknya," kata Singer kepada BBC International

Biasanya, pasien yang terpapar virus ini sudah lebih dulu mengidap penyakit lain. Kedua elemen tersebut menyatu dan menghasilkan penyakit yang berbahaya.

Bahkan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 ini dialami paling banyak oleh warga miskin, perempuan dan anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal lainnya.

Menurut Peneliti di Laval University di Kanada, Tiff-Annie Kenny, dengan menganalisis situasi memakai cara pendekatan sindemi, manusia kini dapat beralih dari pendekatan epidemiologi klasik. Cara ini, menurut pandangan banyak ahli, dipercaya dapat memperlambat penularan dan dampak dari virus corona.

  • EDITORIAL TEAM:

Berita Lainnya