Hasil Tes Bisa Salah, Kemenkes: Tidak Ada Tes PCR yang Sempurna

Sebagai solusi, lo bisa tes ulang Kawula Muda! Supaya lebih yakin juga kan

Ilustrasi tes PCR. (Dok. ANTARA)
Mon, 07 Feb 2022

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan hasil tes PCR dapat saja salah. Hal itu dikarenakan tidak ada tes Covid-19 yang sempurna di dunia. 

“Kalau tes sempat 500 ribu sehari, ya ada 1 persen 5 ribu yang bisa miss. Tidak ada tes PCR di dunia ini yang sempurna,” tutur Budi saat jumpa pers virtual yang disiarkan lewat YouTube Sekretariat Presiden, Senin (07/02/2022).


Ilustrasi tes swab PCR. (SHUTTERSTOCK)

 

Budi menerangkan bahwa akurasi tes PCR berkisar di antara 95-99 persen. Setiap negara pun memiliki tingkat akurasi yang sama. 

Karenanya, semakin besar jumlah tes PCR yang dilakukan, maka semakin besar pula kemungkinan adanya kesalahan hasil. Misalnya saja adanya kesalahan petugas laboratorium dalam memasukan data akibat permintaan tes yang meningkat. 

Walaupun begitu, Budi turut menyatakan Kemenkes mencoba meminimalisasi kesalahan tersebut dengan membenahi sistem input data. 

“Langsung masuk PeduliLindungi sehingga mengurangi kesalahan data entry dan mengurangi beban,” jelas Budi. 

Dikarenakan adanya kemungkinan kesalahan tersebut, Kemenkes menegaskan memberikan kesempatan bagi seseorang untuk melakukan tes lebih dari satu kali. Hal itu terutama bagi pelaku perjalanan luar negeri. 

“Boleh tes pembanding, bayar sendiri, dua lab berbeda dan sudah terakreditasi Kemenkes. Kalau keluar, nanti kita lihat. Kalau dua negatif, otomatis negatif. Kalau dia positif, ya dia positif,” tuturnya. 

Sebelumnya, viral sebuah video saat seorang perempuan memarahi petugas tes Covid-19. Hal itu dikarenakan sang perempuan belum menjalani tes, tetapi sudah mendapatkan hasil positif Covid-19. 

Setelah diusut, ternyata hasil tes tersebut tertukar dengan pasien lain.

Berita Lainnya