Kabur Setelah Sri Lanka Bankrut, Presiden Gotabaya Resmi Mengundurkan Diri lewat Email

Pakai email Kawula Muda ngundurin dirinya :)

Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa (BBC)
Mon, 18 Jul 2022


Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, resmi mengundurkan diri pada Kamis (14/07/2022). Sebelumnya, ia diketahui kabur dari negaranya usai Sri Lanka resmi alami kebangkrutan.

Pada Jumat (15/07/2022), Ketua Parlemen Sri Lanka, Mahinda Yapa Abeywardena, mengumumkan terkait pengunduran diri tersebut. Adapun surat pengunduran diri tersebut telah diterima oleh parlemen Sri Lanka secara resmi lewat email. 

Masyarakat Sri Lanka menari usai pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa (REUTERS/ADNAN ABIDI)

  

Mahinda pun menyampaikan bahwa parlemen akan segera menggelar rapat untuk memulai proses pemilihan presiden baru. Diharapkan, pemilihan tersebut akan rampung dalam tujuh hari. 

Dalam rapat yang diadakan pada Sabtu (16/07/2022) kemarin, sekretaris jenderal parlemen Sri Lanka, Dhammika Dasanayake, membacakan secara resmi surat pengunduran diri tersebut. 

Dalam surat itu, Rajapaksa menulis bahwa ia mengundurkan diri sebagai langkah penyelesaian krisis ekonomi terburuk yang pernah dirasakan Sri Lanka. “Adalah keyakinan pribadi saya bahwa saya mengambil semua langkah yang mungkin untuk mengatasi krisis ini,” isi surat tersebut mengutip Kompas. 

Sebelumnya, masyarakat Sri Lanka melakukan unjuk rasa selama berbulan-bulan karena krisis ekonomi yang terjadi. Mereka menuding keluarga Gotabaya menjadi dalang dari krisis ekonomi tersebut. 

Disebutkan bahwa keluarga presiden tersebut telah melakukan korupsi besar-besaran dan salah kelola perekonomian hingga menyebabkan kebangkrutan. Keluarga tersebut memang diketahui telah mendominasi politik di Sri Lanka selama bertahun-tahun. 

Krisis ekonomi yang dialami Sri Lanka memang merupakan yang terburuk dalam 70 tahun. Masyarakat selalu kesulitan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Bahkan, cadangan devisa negara tersebut menyusut hingga mendekati nol.

Setelah pengumuman tersebut, masyarakat diketahui merayakannya dengan 'meriah’. Kerumunan rakyat terlihat berkumpul di sekitar kantor presiden untuk merayakannya dengan menari dan bersorak serta mengibarkan bendera Sri Lanka. 

Berita Lainnya