Kemendikbud Rilis Data Sekolah Tatap Muka Terbatas, Ada 25 Sekolah Jadi Klaster Covid-19

Semoga klasternya menurun, ya, Kawula Muda.

Proses pembelajaran tatap muka terbatas di SDN Pondok Labu 14 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (30/8/2021) (ANTARA FOTO)
Thu, 23 Sep 2021

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek) rilis data dari survei mengenai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Jakarta per Rabu (22/09/2021).

Dari 895 responden sekolah yang mengisi survei tersebut, terdapat 25 responden sekolah yang menjadi klaster Covid-19. Dari 25 klaster tersebut terdiri atas 8 klaster di Jakarta Barat, 6 klaster di Jakarta Timur, 5 klaster di Jakarta Selatan, serta 1 klaster di Jakarta Pusat.

Rinciannya, terdapat 227 kasus positif Covid-19 yang berdampak pada kalangan pendidik dan tenaga kependidikan, serta 241 kasus di kalangan siswa atau peserta didik.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti (DOK. BNPB)

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menduga bahwa kemungkinan penyebaran virus Covid-19 tidak terjadi saat pembelajaran tatap muka dilaksanakan.

"Kita tahu bahwa mungkin dari keluarga dulu, atau saat interaksi di jalan karena pada saat di jalan karena tidak semuanya mempunyai kendaraan pribadi," ucap Widyastuti mengutip Kompas, Rabu (22/09/2021).

Widyastuti juga mengatakan ada baiknya bila diperiksa terlebih dahulu di lapangan karena pihaknya masih dalam proses investigasi bersama dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta akan mengecek data

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pastikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengecek data dari Kemendikbud tersebut.

"Informasi itu masih perlu kita cek kembali, nanti Bu Widya (Kepala Dinas Kesehatan) akan mengecek kembali kepastiannya," ujar Riza, Rabu (22/09/2021).

Riza juga mengatakan bahwa penerapan protokol kesehatan untuk pembelajaran tatap muka terbatas ini sudah sesuai dengan aturan yang ada. Ia juga optimis bahwa bahwa pembelajaran tatap muka ini tidak menimbulkan klaster Covid-19 baru.

Oleh karena itu, sama seperti Widyastuti, Riza menyatakan kemungkinan penularan Covid-19 di sekolah itu sangatlah sulit.

"Kemungkinan itu (penularan terjadi) dalam perjalanan (ke sekolah) atau di rumah, bukan di sekolah. Tapi untuk pastinya nunggu keterangan dari Kadinkes," kata Riza.

Berita Lainnya