Kenapa Rem Kereta Api Tidak Dapat Berhenti Secara Mendadak?

Jadi begini, Kawula Muda...

Kereta Api dengan pemandangan yang indah. (PIXABAY)
Fri, 21 Jul 2023

Kawula Muda, pasti lo pernah bertanya-tanya kenapa kereta api tidak bisa berhenti secara mendadak seperti kendaraan umum lainnya?

Lo pasti sering lihat di berbagai film yang menampilkan adegan kereta berjalan cepat lalu tidak bisa berhenti mendadak hingga mengakibatkan kereta terguling atau keluar dari rel. 

Belum lama ini Kereta Api Indonesia, @kai121 mengabarkan terdapat insiden kecelakaan truk tronton yang tertabrak Kereta Api Brantas di Semarang, Jawa Tengah pada, Selasa (19/07/2023) hingga memicu ledakan dari truk tersebut.

Dilansir dari cnbcindonesia.com, peristiwa tersebut dipicu dari sebuah truk tronton tanpa muatan yang berhenti di atas rel kereta dikarenakan ban tersangkut di sela-sela rel perlintasan kereta api dan mengalami mogok sebelum lintasan kereta ditutup.

Hal tersebut menimbulkan kecelakaan hebat yang untungnya tidak memakan korban jiwa karena diduga masinis sudah memperlambat laju kereta tanpa memaksa untuk mengerem untuk mengantisipasi kecelakaan yang hebat meski tetap tidak bisa memberhentikan gerbong seketika. Apabila kereta direm paksa, gerbong belakang dapat saling menubruk hingga kereta keluar dari relnya.

Dilansir dari akun Twitter resmi @kai121 berikut adalah beberapa alasan mengapa kereta api tidak mampu berhenti dengan mendadak.

Panjang dan Berat Rangkaian Kereta Api

Kereta api, salah satu moda transportasi publik di Indonesia. (INSTAGRAM/KERETA API INDONESIA)

 

Kereta Api yang beroperasi selalu memiliki rangkaian yang panjang sehingga bobot atau berat kereta semakin bertambah. Semakin panjang dan berat rangkaian kereta api, maka jarak yang dibutuhkan untuk benar-benar berhenti dan waktu yang dibutuhkan akan semakin panjang.

Di Indonesia, rata-rata kereta penumpang terdiri dari 8 hingga 12 rangkaian gerbong kereta, dengan bobot mencapai ±600 ton dan belum termasuk penumpang serta barang bawaannya. Sehingga kondisi tersebut membutuhkan energi yang besar agar rangkaian kereta api mampu berhenti dengan cepat.

Sistem Pengereman Kereta Api

Roda Kereta Api (UNSPLASH/ian talmac)

 

Saat ini, pengeraman pada kereta api Indonesia menggunakan jenis rem udara. Rem tersebut bekerja dengan mengompreskan udara dan disimpan hingga proses pengereman terjadi. Ketika masinis mengaktifkan sistem pengereman kereta api tersebut, udara akan diproses dengan mendistribusikan melalui pipa-pipa kecil yang ada di sepanjang roda dan membuat penahanan gerakan roda hingga membuat kereta api benar-benar berhenti.

Walaupun kereta sudah dilengkapi dengan rem darurat, remnya tetap tidak bisa berhenti secara mendadak, Kawula Muda. 

Rem itu hanya mampu menghasilkan lebih banyak energi dan tekanan udara yang lebih besar untuk menghentikan kereta api dengan lebih cepat. 

Meskipun masinis melihat ada yang menerobos lintasan kereta, akan tetap terlambat untuk melakukan pengereman secara tiba-tiba.

Faktor yang Berpengaruh Terhadap Jarak Pengereman

Jalur Kereta Api (TWITTER/kai121)

 

1. Jenis kereta api (Penumpah/barang)

2. Kecepatan kereta api (Semakin tinggi kecepatannya, akan semakin panjang jarak tempuh pengereman)

3. Jenis rem (Blok besi cor/blok komposit)

4. Kondisi kemiringan/lereng jalur rel KA

5. Persentase gaya pengereman

6. kondisi cuaca

Kawula Muda, itulah fakta penjelasan dari alasan mengapa kereta api tidak bisa berhenti secara mendadak dengan tempuh waktu yang cepat.

Berita Lainnya