Keren! Siswa Boyolali Ini Jadi Rebutan 7 Universitas Bergengsi di Luar Negeri

Hai Kawula Muda, hasil tidak pernah mengkhianati usaha.

Ardian Hafidz Annafi diterima di 7 universitas bergengsi di luar negeri. (DOK. ARDIAN HAFIDZ)
Tue, 17 May 2022


Ardian Hafidz Annafi adalah sosok siswa SMA sederhana asal Boyolali, Jawa Tengah. Sama seperti anak-anak seusianya, Hafidz menjalani hari-harinya dengan menimba ilmu di sekolah.

Namun ada yang istimewa dari Hafidz, yakni saat ini ada tujuh kampus yang tersebar di Kanada, Selandia Baru, Belanda dan Australia sedang melirik dirinya.

Kampus-kampus itu adalah University of Toronto, University of British Columbia (UBC), The University of Western Australia, Wageningen University, University of Otago, Curtin University, dan Victoria University of Wellington.

Hafidz yang saat ini tercatat sebagai siswa di SMA Pradipta Dirgantara adalah putra dari Bapak Mardiyono (48) seorang tukang bangunan dan Ibu Yuni Puji Astuti (43) yang membuka usaha laundry di rumah.

Berasal dari keluarga yang sederhana, tidak menyurutkan semangat Hafidz untuk belajar.

Ardian Hafidz Annafi diterima di 7 universitas bergengsi di luar negeri. (DOK. ARDIAN HAFIDZ)

 

Suka belajar dan baca buku

Ketertarikannya pada pengetahuan tentang ilmu geologi telah membawanya pada ekstra kulikuler Kompetisi Sains Nasional (KSN) Ilmu Kebumian di sekolahnya.

Dari ketekunan, kerja keras, dan ketertarikannya tersebut ia sempat menyabet medali perunggu pada KSN Ilmu Kebumian pada 2021.

Dengan bekal prestasi tersebut dan dukungan sekolah, maka Hafidz pun mengikuti seleksi perguruan tinggi di luar negeri. Hasilnya diluar dugaan. Hafidz diterima di 7 universitas bergengsi di luar negeri.

Untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri, Hafidz mendapatkan fasilitas penuh program Beasiswa Indonesia Maju (BIM) dari Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (kemendikbudristek).

Dari ketujuh universitas yang siap menerima Hafidz, akhirnya memilih UBC Kanada. Alasannya karena UBC memiliki Jurusan Geologi yang lebih baik. Khususnya riset di bidang mineralogi yang memang telah membuatnya tertarik untuk menekuni ilmu geologi kebumian.

Sang ibunda yang sangat memahami anaknya menceritakan bahwa Hafidz lebih suka belajar dibanding bermain. Akhirnya, ia berusaha menyisihkan uang untuk memanggil guru privat matematika dan bahasa Inggris di rumah.

Hafidz kecil juga sudah suka membaca buku. Ia juga anak yang rajin beribadah, baik di rumah maupun di sekolah.

Berita Lainnya