Keselamatan Pemain Jadi Alasan Utama Mundurnya Indonesia dari Ajang Piala Thomas dan Uber 2020

Kawula Muda, apa pun alasannnya, keselamatan dan kesehatan atlet nasional akan selalu jadi prioritas utama.

Pasangan ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, saat berlaga pada babak semifinal Piala Thomas 2018. (BADMINTONINDONESIA.ORG)
Fri, 11 Sep 2020

Setelah mempertimbangkan beberapa hal, terutama kesehatan dan keselamatan pemain, tim Indonesia akhirnya memutuskan untuk tidak ambil bagian pada turnamen beregu Piala Thomas dan Uber 2020.

Turnamen beregu putra dan putri ini dijadwalkan berlangsung pada 3-11 Oktober 2020 di Aarhus, Denmark.

Kepastian mundurnya pasukan Merah Putih disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Achmad Budiharto, Jumat (11/9/2020).

"Tim Indonesia dipastikan mundur dari Piala Thomas & Uber 2020. Kami sudah mengirim surat ke Menpora dan akan segera mengirim pernyataan tertulis ke BWF mengenai hal ini. Keputusan ini diambil setelah kami berdiskusi dengan para atlet dan tim ofisial,” kata Budiharto.


Ada beberapa alasan utama yang mendasari PBSI mengambil keputusan untuk mundur dari turnamen bergengsi ini.

Pertama, adanya rasa khawatir dari para atlet terhadap kemungkinan mereka akan terpapar Covid-19, baik dalam perjalanan, di tempat transit, atau di tempat pertandingan.

Kedua, tidak adanya jaminan dari Badminton World Federation (BWF) seandainya ada anggota tim yang terpapar Covid-19, terkait siapa yang akan bertanggung jawab menangani dan bagaimana penanganan selanjutnya.

Mengacu pada dua alasan di atas, jajaran pimpinan PBSI yaitu Ketua Umum Wiranto, Wakil Ketua Umum I dan Ketua Harian Alex Tirta, Achmad Budiharto, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Susy Susanti memutuskan tim Indonesia mundur dari Piala Thomas & Uber 2020.

Pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, saat berlaga pada babak semifinal Piala Thomas 2018. (BADMINTONINDONESIA.ORG)

 

Tahun ini, Tim Thomas Indonesia merupakan unggulan pertama dan tergabung di Grup A bersama Malaysia, Belanda, dan Inggris. Sementara itu, tim Uber Indonesia terdaftar sebagai unggulan 5/8. Tim putri Indonesia berada di Grup B bersama Korea Selatan, Australia, dan Malaysia.

Dengan mundur dari Piala Thomas & Uber 2020, otomatis Indonesia juga tidak akan berpartisipasi pada ajang Denmark Open I dan Denmark Open II yang merupakan bagian dari turnamen seri Eropa. 

Hingga saat ini sudah ada lima negara yang secara resmi mengundurkan diri dari Piala Thomas & Uber 2020 yaitu Australia, Taiwan, Thailand, Korea, dan Indonesia.

Pemain tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, saat berlaga pada Piala Uber 2018. (BADMINTONINDONESIA.ORG)

Berita Lainnya