Kominfo Selidiki Dugaan Bocornya Data Aduan KPAI yang Dihargai Rp 35 Ribu

Kawula Muda, semoga kejadian seperti ini enggak terjadi lagi ya :(

Ilustrasi data (UNSPLASH/Markus Spiske)
Sat, 23 Oct 2021

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengatakan Kominfo sedang mendalami kasus kebocoran data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Ini sedang ditelusuri oleh Kominfo dan segera akan disampaikan," ujar Menkominfo ditemui di Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (21/10/2021) dikutip dari Detik.com.

Sebelumnya, sempat viral di masyarakat mengenai kebocoran data aduan KPAI. Data tersebut tersebar di RaidForums dengan nama ‘Leaked Database KPAI’ dan diunggah pada 13 Oktober 2021.

Data-data aduan KPAI tersebut dijual oleh peretas dengan harga Rp 35.000.

“Kami punya sistem pengaduan online berbasis website kpai.go.id, diduga data ini yang diretas," kata Komisioner KPAI, Jasra Putra, dikutip dari Antara, Kamis (21/10/2021). 

Tangkapan layar siaran pers KPAI pada Jumat (22/10/2021) (INSTAGRAM/KPAI.Official)

 

Diketahui, peretas dengan username C77 tersebut membeberkan data berupa nama lengkap, alamat email, jenis kelamin, pendidikan, agama, pekerjaan, tanggal lahir, agama, hingga kewarganegaraan.

Jasra turut menambahkan sudah terdapat tim khusus dari KPAI yang menangani masalah tersebut.

Sementara itu, pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengaku telah mengetes kebocoran data tersebut dan menyimpulkan data-data yang tersebar valid. Ia melakukan pengecekan tersebut dengan mencocokan data yang tersebar dengan data kependudukan.

KPAI pun berencana untuk melaporkan kasus kebocoran data tersebut ke polisi.

Berita Lainnya